EKBIS.CO, BEIJING -– Indonesia dapat menerima produk pertanian dari manapun, tak terkecuali Kanada. Komoditas pertanian itu antara lain berupa buah-buahan, sayuran, maupun daging hewan asalkan aman dari penyakit yang membahayakan.
Menteri Pertanian RI Suswono menyatakan hal itu menjawab pertanyaan Menteri Pertanian dan Pangan Kanada Gerry Ritz dalam pertemuan bilateral RI-Kanada di Beijing, Kamis (18/9) petang. Pertemuan bilateral tersebut digelar dalam rangka pertemuan Tingkat Menteri untuk Keamanan Pangan APEC.
Gerry bertanya mengapa hanya dua provinsi di Kanada, News Brunswick dan Prince Edward Island yang bisa memasok produk pertanian ke Indonesia. “Silakan pelajari mengapa dua provinsi bisa memasok produk pertaniannya ke Indonesia,” kata Mentan.
Sebaliknya pada kesempatan itu Mentan juga meminta agar pihak Kanada mau menerima buah-buahan tropis dari Indonesia. “Saya kira banyak buah-buahan tropis yang tidak bisa tumbuh di Kanada, karena itu saya berharap Kanada mau menerima buah-buahan dari Indonesia,” pinta Mentan.
Menjawab permintaan pihak Indonesia, Gerry menyatakan tidak ada masalah. Bahkan antara Kanada dan Indonesia bisa saling bersinergi. Buah-buahan yang tidak ada di Indonesia, tetapi tumbuh subur di Kanada bisa juga diterima di Indonesia. “Sehingga bisa saling melengkapi,” tutur Gerry.
Pada kesempatan itu Gerry juga menyampaikan keinginan Kanada untuk bisa memasok kentang dan sapi ke Indonesia. Kanada, lanjut Gerry, memiliki produksi kentang dan sapi yang baik untuk dijadikan bibit. “Kami siap memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta pihak Indonesia agar kentang dan sapi kami bisa masuk Indonesia,” terang Gerry.
Menjawab permintaan pihak Kanada itu, Mentan menyatakan, sapi yang masuk ke Indonesia hanya dari negara yang sudah bebas penyakit mulut dan kuku, yang dinyatakan oleh OIE (organisasi kesehatan hewan dunia).
“Jika ada declare dari OIE bahwa Kanada sudah bebas penyakit mulut dan kuku, Indonesia dapat menerima pasokan dari Kanada,” terang Mentan dalam siaran persnya kepada ROL.
Di akhir pertemuan kedua Menteri sepakat untuk terus meningkatkan kerjasama dalam bidang pertanian dan peternakan, baik melalui tukar menukar pengalaman maupun peningkatan transaksi produk pertanian kedua negara.