Senin 29 Sep 2014 20:54 WIB

Utang Luar Negeri Indonesia Kian Berisiko

Rep: C91/ Red: Djibril Muhammad
Fuad Bawazier
Foto: Nunu/Republika
Fuad Bawazier

EKBIS.CO, JAKARTA -- Utang luar negeri Indonesia semakin berisiko. Mantan Menteri Keuangan (Menkeu), Fuad Bawazier mengungkapkan, diperkirakan Amerika Serikat (AS) akan menaikkan suku bunga pada tahun depan.

Ia menjelaskan, bila hal itu benar terjadi, maka seluruh dana AS yang tersebar di luar negeri, sebagian akan masuk ke AS, karena negara tersebut sedang membutuhkan. Sehingga berisiko bagi Indonesia, karena kursnya bisa melemah.

"Kondisi itu akan menyebabkan Indonesia mengalami inflasi," ujar Fuad, dalam diskusi 'Implikasi Ekonomi Politik Utang Luar Negeri Rezim SBY terhadap Rezim Jokowi dan Anak Cucu Bangsa' di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin, (29/9). Menurutnya bila inflasi terjadi, maka diperlukan rupiah lebih banyak daripada dolar.

Ia mengatakan, para pengutang luar negeri wajib menyimpan dolar, agar tak gelagapan saat jatuh tempo. Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, disetir oleh pertumbuhan konsumen.

"Utang luar negeri akan mengancam saat kurs melemah. Bila BBM naik pun akan memicu inflasi," jelasnya. Menurutnya, Jokowi harus mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah ini.

Fuad menyebutkan, dahulu SBY di awal pemerintahannya, banyak orang memperlakukannya seperti raja. Hanya saja tak lama kemudian, justru pemerintahannya mulai tergerus.

Ia khawatir pemerintahan Jokowi akan lebih cepat tergerus, bila tak ada solusi nyata. "Jangan menjadi pemerintahan super pencitraan," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement