EKBIS.CO, JAKARTA-Badan Pendukungan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPP SPAM) menargetkan seratus persen akses air bersih untuk seluruh wilayah di Indonesia pada 2019. Untuk mencapai target tersebut dipetakan tiga macam alternatif atau cara pengembangan PDAM.
Pertama adalah memfasilitasi PDAM lewat pinjama perbankan. Fasilitasi ini sesuai denhan Perpres 29 tahun 2009. Hingga saat ini terdapat lima PDAM yang telah menerima kredit investasi senilai total Rp 582,9 miliar. Sementara itu masih ada lima PDAM lain yang tengah diusulkan kepada Kementerian Keuangan untuk mendapatkan kucuran perbankan sebesar Rp 951,2 miliar.
Kepala BPP SPAM Tamin M. Zakaria Amin mengungkapkan untuk skema kedua adalah melalui Kerja Sama Pemerintah Swasta (KPS). KPS telah diterapkan di Kabupaten Tangerang yang menggandeng PT. Acuatico dengan kapasitas 900 liter per detik. Kapasitas tersebut melayani 360 ribu jiwa dengan 72 ribu sambungan rumah (SR).
Dua proyek KPS SPAM yang masih dalam proses pengadaan yakni Proyek KPS SPAM Umbulan, Jawa Timur. Kapasitasnya mencapai empat ribu liter per detik untuk 320 ribu SR. Proyek kedua adalah KPS SPAM Bandar Lampung dengan kapasitas 500 liter per detik untuk 42 ribu SR.
"Rencana kerjasama pengusahaan SPAM yang siap ditawarkan adalah KPS SPAM di Semarang Barat dan Lamongan," kata Zakaria pada Kamis (9/10) di Jakarta.
Sementara itu untuk status pengusahaan SPAM melalui kerja sama B to B telah meresmikan lima lokasi. Yaitu PDAM Bekasi, PDAM Gresik, PDAM Intan Banjar (Kab. Banjar dan Kota Banjarbaru), PDAM Makassar (Somba Opu), dan PDAM Makassar. Total kapasitas yang telah diresmikan mencapai 1.800 liter per detik dengan 144 ribu SR.
"Pengembangan PDAM sangat bergantung pada jiwa entrepreneurship para direksi dan dukungan politik pemerintah daerah," kata Zakaria.