EKBIS.CO, JAKARTA -- Industri asuransi menilai, kegaduhan proses politik domestik yang sempat menggerus pasar uang dan saham belum berdampak signifikan. Khususnya bagi industri produk asuransi berbalut investasi Unit Link.
Namun pengamat asuransi, Kepler Marpaung memperkirakan pertumbuhan produk asuransi Unit Link pada 2014 akan melambat dari 15--20 persen per tahun menjadi hanya 10 persen. "Kita tak bisa menutup mata dengan serangkaian proses politik yang terjadi sejak awal tahun hingga akhir tahun, itu menganggu pasar dan kepercayaan investor," kata Kepler.
Namun, menurut Kepler, dalam beberapa bulan mendatang, produk Unit Link tetap prospektif. Terutama didorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi dan investasi.
Idealnya, menurut Kepler, imbal hasil yang diterima nasabah Unit Link dapat mencapai 20 persen per tahun dari nilai investasi. "Karena itu, mungkin kalau investasi sekarang perlu dipertanyakan waktunya pas atau tidak, waktu yang pas sebenarnya pas lagi turun, tapi akan segera naik," ujarnya.
Sebagai gambaran, sejak 2008--2013, produk Unit Link dinilai cukup mendominasi pertumbuhan industri asuransi. Pada 2013, dari premi industri asuransi sebesar Rp62 triliun, kontribusi unit link sebesar 55,6 persen, dan sisanya 44,4 persen merupakan produk asuransi tradisional. Produk Unit Link, selain memberikan manfaat proteksi, juga memberikan manfaat investasi dari produk saham, obligasi atau deposito.