Rabu 15 Oct 2014 18:13 WIB

Lion Group Gandeng CFM International Rawat Mesin Pesawat

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Sejumlah pekerja memasukkan tas para penumpang ke dalam bagasi pesawat Lion Air rute Yogyakarta - Jakarta di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Rabu (29/2). Pemprov DIY mewacanakan pembangunan bandara baru untuk menggantikan Bandara Adi Sucipto di Kabupaten
Foto: Antara Foto
Sejumlah pekerja memasukkan tas para penumpang ke dalam bagasi pesawat Lion Air rute Yogyakarta - Jakarta di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Rabu (29/2). Pemprov DIY mewacanakan pembangunan bandara baru untuk menggantikan Bandara Adi Sucipto di Kabupaten

EKBIS.CO, JAKARTA -- Lion Group dan CFM International menandatangani kesepakatan Material Support untuk pusat perawatan mesin yang akan dibangun oleh Lion Group di Pulau Batam. Kesepakatan dengan jangka waktu 25 tahun yang bernilai miliaran dolar ini mencakup hampir 1.000 mesin CFM yang saat ini dimiliki Lion Air atau yang sedang dalam pemesanan.

Kesepakatan kerja sama ini menyediakan perbaikan secara menyeluruh dan penggantian suku cadang life-limited dan non-lifelimited untuk mesin CFM pada armada maskapai, serta memberikan Lion Air data teknis untuk perbaikan komponen dan perbaikan mesin untuk membantu kegiatan operasional mereka.

Rencananya pusat perawatan mesin akan menjadi fasilitas canggih yang mampu menyediakan servis perbaikan mesin dan servis perbaikan besar (overhaul) untuk armada Lion Air. Lion Group membangun fasilitas baru ini tidak hanya untuk memberikan kontribusi guna kemajuan industri penerbangan di Indonesia, tetapi juga untuk mengembangkan kemampuan para insinyur atau tenaga ahli Indonesia dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di Indonesia.

Lion Group yang berbasis di Jakarta, Indonesia, telah menjadi pelanggan CFM sejak 2000 dan telah menerima pengiriman lebih dari 100 mesin pesawat Boeing 737 bertenaga CFM56-7B. Pada Februari lalu, Lion memesan mesin bertenaga CFM56-5B untuk 60 armada Airbus A320ceo (pilihan mesin saat ini) yang bernilai 1,2 miliar dolar AS.

“Kami senang dapat terus mengembangkan kerja sama dengan CFM,” jelas Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana.

Rusdi mengatakan, fasilitas perawatan baru dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 2018. Hal ini akan merepresentasikan sebuah langkah besar dimana bukan hanya membawa teknologi perawatan yang canggih bagi Indonesia dan mempermudah alih teknologi, tetapi juga untuk mengembangkan keahlian berkualitas tinggi bagi ahli teknisi perawatan di Indonesia.

"Kerja sama ini menandakan perjalanan baru kami untuk lebih mandiri dalam perawatan mesin, dan sangat baik sekali mengetahui bahwa kami memiliki mitra terbaik untuk membantu kami sepanjang perjalanan,'' ujar dia.

VP of Asia-Pacific Sales untuk CFM parent company GE Aviation Chris Drewer mengatakan, terdapat sinergi yang besar dalam kesepakatan ini. ''kami bangga dapat mendukung Lion Air untuk meluncurkan langkah selanjutnya dalam sebuah sejarah yang luar biasa,” ujar dia.

Menurut Chris, Lion Air telah menjadi pelanggan terbaik CFM dan pihaknya sangat senang melihat Lion Air dapat merasakan manfaat dari kebaikan yang diberikan CFM untuk armadanya. Kesepakatan kerja sama ini adalah salah satu contoh terbaik tentang bagaimana CFM terus berinvestasi dalam pengembangan dan pertumbuhan infrastruktur penerbangan di Asia, mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sekaligus mendukung pembangungan fasilitas perawatan mesin pesawat tingkat dunia. CFM International (CFM) adalah perusahaan kemitraan antara Snecma (Safran group) dan GE. Sampai saat ini, CFM telah mengirimkan sekitar 27 ribu mesin CFM56 ke lebih dari 500 operator di seluruh dunia dan telah menerima 8.000 pesanan untuk mesin LEAP.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement