EKBIS.CO, JAKARTA -- Kinerja di Kementerian Perindustrian selama lima tahun terakhir terus bertumbuh. Bahkan, kementerian itu mengklaim telah melaksanakan program-program prioritas. Akan tetapi, masih ada pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan di kementerian ini.
Menteri Perindustrian Mohamad Sulaeman Hidayat, mengatakan, pekan ini merupakan terakhir masa jabatannya sebagai menteri di Kabinet Indonesia bersatu jilid II. Program yang telah berhasil dijalankan selama kepemimpinanya sesuai dalam kontrak kinerja dengan Presiden SBY.
"Tapi, ada juga yang belum berhasil. Yang belum berhasil tentunya jadi PR bagi menteri di pemerintahan Jokowi mendatang," ujarnya, Kamis (16/10).
Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengatakan, secara keseluruhan kinerja dari Kemenperin selama lima tahun terakhir sudah bagus. Namun, ada beberapa yang belum maksimal.
"Yang belum maksimal ini, di pemerintahan baru harus diperbaiki lagi," ujarnya.
Yakni, soal ekspor hasil industri yang masih rendah. Saat ini, ekspor Indonesia masih didominasi hasil komoditas bukan industri. Selanjutnya, nilai tambah industri hilirisasi juga masih rendah. Seperti, industri hilirisasi kelapa sawit, karet, coklat, hasil tambang, hasil migas dan pertanian.
Untuk mendorong yang masih minus itu, perlu sinergitas antar kementerian. Tak hanya Kemenperin, namun andil dari Kemendag dan Kemenkeu juga sangat diperlukan.
"Selama ini, sinergitas antar lembaga masih kurang. Ini juga perlu ditingkatkan lagi," ujarnya.