Ahad 19 Oct 2014 13:00 WIB

Tambah Emiten, OJK Dorong BUMN untuk IPO

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Layar pergerakan harga saham di sebuah bursa efek di Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi/ca
Layar pergerakan harga saham di sebuah bursa efek di Jakarta.

EKBIS.CO,   JAKARTA--Sebagai bagian pendalaman pasar, Self-Regulatory  Organisations (SRO) Pasar Modal mendorong perusahaan mineral  batu bara (minerba) untuk melakukan penawaran saham perdana  (IPO) melalui bursa efek.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertambahan jumlah  emiten selama 2014 ini sebanyak 30 emiten untuk mendorong  peningkatan jumlah suplai produk investasi. Namun hingga saat ini  jumlah emiten baru yang tercatat baru mencapai 18 perseroan.

Diakui Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida, target yang tidak tercapai dipengaruhi banyak faktor. Target yang  dibuat di awal didasarkan asumsi perkembangan ekonomi. Tapi perkembangan tidak sesuai prediksi sehingga target bergeser.

Tapi OJK tetap optimistis, dengan perubahan kondisi, termasuk  politik, yang membaik dan stabil, pasar akan bergerak sesuai  asumsi yang dipertimbangkan.

Disinggung rencana IPO PT PN, Nurhaida mengatakan belum ada  dokumen PT PN yang masuk ke OJK untuk rencana listing. Tapi  OJK mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk IPO.

 ''PTPN sedang menunggu waktu untuk masuk bursa. OJK menyambut  baik BUMN didorong untuk IPO. Selain bagus untuk pendanaan, baik pula untuk governance-nya,'' ungkap Nurhaida, Jumat (17/10).

 Dengan IPO, BUMN bisa lebih transparan dan lebih terkelola. Terlebih BUMN tergolong perusahaan besar dengan sistem keuangan yang bagus.

Nurhaida mengungkapkan OJK belum memiliki informasi berapa banyak BUMN yang akan IPO karena prosesnya tentu berjalan di dalam Kementerian BUMN dan harus melalui persetujuan DPR dulu. OJK akan bantu jika memang ada hal yang diperlukan untuk mendukung rencana itu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement