EKBIS.CO, JAKARTA--Sebagai bagian pendalaman pasar, Self-Regulatory Organisations (SRO) Pasar Modal mendorong perusahaan mineral batu bara (minerba) untuk melakukan penawaran saham perdana (IPO) melalui bursa efek.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan pertambahan jumlah emiten selama 2014 ini sebanyak 30 emiten untuk mendorong peningkatan jumlah suplai produk investasi. Namun hingga saat ini jumlah emiten baru yang tercatat baru mencapai 18 perseroan.
Diakui Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK Nurhaida, target yang tidak tercapai dipengaruhi banyak faktor. Target yang dibuat di awal didasarkan asumsi perkembangan ekonomi. Tapi perkembangan tidak sesuai prediksi sehingga target bergeser.
Tapi OJK tetap optimistis, dengan perubahan kondisi, termasuk politik, yang membaik dan stabil, pasar akan bergerak sesuai asumsi yang dipertimbangkan.
Disinggung rencana IPO PT PN, Nurhaida mengatakan belum ada dokumen PT PN yang masuk ke OJK untuk rencana listing. Tapi OJK mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk IPO.
''PTPN sedang menunggu waktu untuk masuk bursa. OJK menyambut baik BUMN didorong untuk IPO. Selain bagus untuk pendanaan, baik pula untuk governance-nya,'' ungkap Nurhaida, Jumat (17/10).
Dengan IPO, BUMN bisa lebih transparan dan lebih terkelola. Terlebih BUMN tergolong perusahaan besar dengan sistem keuangan yang bagus.
Nurhaida mengungkapkan OJK belum memiliki informasi berapa banyak BUMN yang akan IPO karena prosesnya tentu berjalan di dalam Kementerian BUMN dan harus melalui persetujuan DPR dulu. OJK akan bantu jika memang ada hal yang diperlukan untuk mendukung rencana itu.