EKBIS.CO, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perusahaan milik negara dan daerah untuk mencatatkan diri di bursa dengan menawarkan saham perdana (IPO). BUMN dan BUMD yang telah tercatat pun menunjukkan kinerja yang baik.
Kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK, Nurhaida, mengatakan banyaknya badan usaha pemerintah yang memenangkan Annual Report Awards 2013 menunjukkan dengan IPO perseroan akan lebih transparan dan terkelola. Nurhaida mengakui bahkan kategorinya pun sengaja dipisah antara perusahaan negara tercatat dan tidak tercatat.
''Perusahaan pemerintah ukurannya besar dan keuangan yang bagus. Masuk pasar modal bagi badan usaha pemerintah tidak hanya bagus untuk pendanaan tapi juga tata kelolanya,'' kata Nurhaida di BEI, beberapa waktu lalu.
Diakui Nurhaida OJK belum mempunyai informasi berapa banyak perusahaan pemerintah yang akan IPO karena prosesnya harus melalui Kementerian BUMN dan DPR dulu.
OJK mendorong perusahaan-perusahaan pemerintah untuk IPO. ''OJK akan membantu jika memang ada yang hal yang diperlukan untuk mendukung itu,'' kata Nurhaida.
Salah satu perusahaan milik pemerintah daerah yang meraih prestasi di Annual Report Awards 2013 adalah Bank DKI Jakarta. Bank DKI mempertahankan gelar juara pertama kategori BUMD listed (tercatat di bursa efek) dalam Annual Report Award 2013.
Dalam acara penganugerahaan Annual Reports Awards 2013, Kamis (16/10), Bank DKI berhasil meraih nilai 81,97. Kegiatan ini diselenggarakan OJK, Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Direktorat Pajak Kementerian Keuangan, Bursa Efek Indonesia, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengungkapkan capaian prestasi tiga kali berturut untuk kategori BUMD listed menjadi bukti konsistensi penerapan ketebukaan informasi Bank DKI.
Annual Report Awards ditujukan untuk meningkatkan keterbukaan informasi dan penerapan good corporate governance untuk BUMN, BUMD maupun perusahaan swasta yang berstatus listed maupun non-listed.
Selain 10 kategori kompetisi, Annual Report Awards kali ini juga ditambah dua kategori baru yakni BUMN. Perusahaan yang ikut sertapun bertambah adari 234 perusahaan menjadi 261 perusahaan. Sebanyak 249 di antaranya adalah perusahaan dan 12 sisanya adalah dana pensiun.