EKBIS.CO, JAKARTA-- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melakukan pertemuan dengan dua duta besar yang berasal dari Benua Amerika yakni Amerika Serikat dan Kanada di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (6/11).
Susi bersama Perwakilan dari Amerika Serikat , membahas berbagai isu terkait pencurian ikan (Illegal, Unregulated, and Unreported Fishing), penipuan hasil perikanan (Seafood Fraud), konservasi keanekaragaman sumber daya hayati laut dan pesisir, mitigasi dan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim serta penguatan kerja sama Selatan-Selatan dan kerja sama tiga pihak (Triangular Cooperation).
Selama ini kemitraan strategis antara Indonesia dan AS berkembang dengan baik, dengan hasil nyata berupa kerja sama bilateral di berbagai sektor kelautan dan perikanan. Pertemuan ini membahas upaya memperkuat hubungan bilateral, sekaligus memetakan jalan menuju kemitraan komprehensif dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan bagi kedua negara.
Dengan dukungan dari dunia lanjut Susi, maka kita bisa kelola laut secara lestari dan berkelanjutan sehingga dampaknya bisa diarasakan oleh masyarakat utamanya nelayan. Selain itu, penerapan moratorium ini dapat menjadikan Indonesia dihormati dan diharagai dunia karena Indonesia telah menerapkan tata kelola laut secara lestari.
Sementara itu Duta Besar Amerika Serikat Robert O Blake menyatakan, Pemerintah AS berkomtimen penuh untuk membantu Indonesia dalam memerangi aksi illegal fishing dan konservasi maritim.
"Kita juga bekerja sama penegakan hukum untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas polisi air. Tak hanya itu, upaya untuk menjaga hutan bakau juga menjadi salah satu fokus kita. Karena hutan bakau merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan usaha perikanan," jelasnya
Berdasarkan catatan, nilai investasi Amerika Serikat ke Indonesia pada 2013 mencapai 96,9 juta dolar AS. Sedangkan nilai ekspor komoditas perikanan Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 1,33 miliar dolar AS.
Sementara impor dari AS sebesar 82 juta dolar AS. Data ini sekaligus menunjukan Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan AS sebesar 1,25 miliar dollar AS. Adapun komoditas ekspor unggulan ke pasar As yakni udang, tuna, kepiting/crab.