Sabtu 08 Nov 2014 01:15 WIB

Ini Perkiraan Harga BBM Premium

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas membantu warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Jakarta, Selasa (7/10).(Prayogi/Republika)

EKBIS.CO, JAKARTA-- Pertamina telah menghitung bahwa harga keekonomian BBM jenis premium hanya Rp 8.600 per liter atau selisih Rp 2.100 dibanding yang dijual di dalam negeri saat ini.

Hal tersebut sebelumnya diungkapkan Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya. Harga sebesar Rp 8.600 mengacu pada harga BBM dunia terakhir pada Mean of Plats Singapore (MOPS) yang berkisar 92 dolar AS per barel atau turun sekitar 18 dolar AS dari September lalu 110 dolar AS per barel.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penghitungan harga keekonomian BBM tidak bisa dengan hanya melihat harga minyak mentah dunia yang sedang turun saat ini. Penurunan ini hanya bersifat sementara karena di beberapa kawasan sedang musim dingin.

Kedua, ujar Chatib, yang tak kalah penting adalah dengan mempertimbangkan nilai kurs rupiah. Sebab, kurs sangat mempengaruhi beban subsidi. Dalam APBN-P 2014, pemerintah mengansumsikan kurs sebesar Rp 11.900.

Nah, dengan adanya kemungkinan kenaikkan suku bunga yang akan dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat, bukan tidak mungkin akan menimbulkan tekanan pada Rupiah. "Jadi semua itu harus dipertimbangkan. Kalau semua itu dipertimbangkan, bisa lebih tinggi dari Rp 2100 kenaikannya," kata Chatib ketika dihubungi Republika.

Chatib mengatakan, kenaikan BBM bersubsidi sudah tidak bisa dihindari. Karena subsidi BBM sangat membebani anggaran pemerintah. Terlebih, subsidi BBM selama ini tidak tepat sasaran. "Yang menikmati subsidi bbm itu kan kelompok menegah atas. Kalau subsidi dialokasikan untuk penduduk miskin, membangun infrastruktur, itu sudah pasti lebih baik," ujar dia.

Berdasarkan perhitungannya, pemerintah bisa menghemat anggaran sebesar Rp 21 triliun jika BBM dinaikkan November ini dengan kenaikkan Rp 3000/liter. "Kalau untuk tahun depan, pengehamatan bisa sebesar Rp 138 triliun," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement