EKBIS.CO, YOGYAKARTA - CV Karya Hidup Sentosa (KHS), produsen alat berat asal Yogyakarta telah mengekspor berbagai produk traktor ke berbagai negara. Meskipun berbentuk CV, kapasitas produksi pabrikan traktor merek Quick ini telah mencapai 100 ribu unit per tahun.
Presiden Direktur CV KHS Hendro Wijayanto mengatakan hingga awal November, penjualan traktor telah mencapai 70 ribu unit. Sebagian besar masih dipasarkan di dalam negeri seperti di Sumatra, Jawa dan Sulawesi. Sekitar lima persen diekspor ke berbagai negara seperti Panama, Madagaskar, Timor Leste.
"Kita ingin mengingkatkan porsi ekspor agar gantian barang kita yang dibeli di negara lain," ujar Hendro, akhir pekan lalu.
Ia berharap pemerintah juga memberikan tax holiday atau keringanan pajak lantaran CV ini telah mengekspor produk asli buatan Indonesia. Selama ini, mekanisme tax holiday umumnya diberikan kepada badan usaha yang bersifat PT.
Selain mesin pertanian, CV ini juga memperoduksi mesin diesel, genset dan berbagai spare part untuk kendaraan bermotor. Saat ini CV KHS masih dalam tahap pembangunan pabrik baru seluas 35 hektar. Pabrik lama yang telah ada luasnya 5 ha. Setelah pabrik baru ini kelar, rencananya CV KHS akan menerima order dari Mitsubishi di Jepang untuk memproduksi komponen mesin.
"Parbrik baru kita bangun bertahap, sehingga kapasitas produksi kita bisa sampai 100 ribu per tahun," katanya.
Menurut Hendro, porsi ekspor yang masih kecil perlu terus ditingkatkan agar produk asli Indonesia ini bisa dikenal di negara lain. Tidak melulu produk negara lain yang membanjiri pasar Indonesia. Sayangnya, di pasar ekspor yang menyasar negara-negara berkembang ini masih terkendala dengan daya beli yang rendah. "Karena di negara berkembang ada problem mereka tidak punya uang. Dan jualan traktor ini tidak seperti jualan makanan yang pasarannya sudah terbentuk," katanya.