EKBIS.CO, BANDUNG -- Pertumbuhan Ekonomi dunia diperkirakan mencapai 3,30 persen pada 2014 dan meningkat menjadi 3,64 persen pada 2015. Pemulihan ekonomi AS diperkirakan tahun ini mencapai 2,2 persen dibanding tahun sebelumnya (year on year).
Perekonomian AS diindikasi lebih konsisten meskipun Eropa dan Jepang mengalami stagnasi. Selain itu, perekonomian Cina juga mengalami perlambatan struktural.
Gubernur BI, Agus Martowardjojo, mengatakan indikasi perlambatan perekonomian Cina semakin kuat dengan perkiraan PDB 2014 mencapai 7,4 persen YoY. Sementara perekonomian Jepang cenderung melambat dan menurun dari perkiraan PDB 2014 mencapai 1,3 persen YoY.
Perekonomian di Eropa memiliki indikator membaik namun dinilai masih lemah, dan bias bawah dari perkiraan PDB 2014 1 persen YoY. "Semua itu berimbas ke negara berkembang termasuk Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers di gedung BI Bandung, Selasa (11/11).
Di samping itu indeks harga komoditas ekspor (IHEX) masih rendah. Disebabkan masih melimpahnya pasokan komoditi. Diperkirakan IHEX 2014 turun ke angka 2,95 persen dibanding tahun sebelumnya (YoY).
Sementara di sektor pertanian, IHEX turun di angka 10,25 persen YoY dan di sektor prioritas turun 10,09 persen. Sektor pertambangan turun 10,25 persen YoY dan di sektor prioritas turun 10,09 persen. Sedangkan di sektor industri turun 1,97 persen dan 1,81 persen di sektor prioritas.