EKBIS.CO, JAKARTA--Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) kerap menjadi momok dan kekhawatiran. Komunitas Tangan Di Atas (TDA) mendorong pengusaha sektor usaha kecil menengah (UKM) untuk siap menghadapi MEA dengan segala upaya, termasuk peningkatan kapasitas.
Direktur Pesta Wirausaha Mustofa Romdloni mengungkapkan MEA mulai 2015 harus dihadapi pengusaha UKM dengan daya saing. Sebagai komunitas UKM, KDT tidak bisa mundur.
Diakuinya memang ada kekhawatiran banyak pihak Indonesia hanya akan jadi pasar. Karena itu perlu peningkatan daya saing UKM, termasuk melalui kegiatan Pesta Wirausaha. ''Dari pada terus khawatir, lebih baik berbuat sesuatu,'' kata Mustofa, Kamis (13/11).
Belajar dari Samsung, yang harus diubah pertama kali adalah mengubah pola pikir, terus memperbaiki diri dari usaha kecil menjadi besar. Kapabilitas kepemimpinan, manajemen, dan hubungan sosial yang cukup dan baik akan menentukan juga keberhasilan bisnis. Pembekalan itu yang selama ini telah dan terus dijalankan TDA.
Founder TDA Badroni Yuzirman mengatakan kegiatan tahunan TDA seperti Pesta Wirausaha adalah puncak kegiatan setahun yang telah dijalankan. Kegiatan rutin justru lebih banyak di TDA center melalui pelatihan, kunjungan perusahaan, dan kegiatan lain yang ada di 55 kota dan tiga negara di luar Indonesia.
Pesta Wirausaha diharapkan bisa memicu anggota TDA untuk punya ide dan strategi sendiri menghadapi MEA agar pengusaha Indonesia menang di pasar sendiri.
Strategi yang tepat pun masih dicari oleh TDA. Target Pesta Wirausaha adalah adanya roadmap untuk anggota bisa menghadapi MEA.
TDA sering berdiskusi dan dapat pemetaan rival terkuat yakni Thailand. Mereka mencari tahu apa kekuatan dan kelebihan rival.''Ada banyak opsi menghadapi raksasa usaha ASEAN. Diskusi online juga dilakukan agar arus info berjalan cepat,'' kata Roni.
Di Pesta Wirausaha akan terlihat aksi anggota yang sekiranya ampuh menghadapi MEA. TDA juga berkolaborasi dengan banyak komunitas karena tujuannya memang untuk memajukan UKM Indonesia.
Saat ini TDA memiliki sekitar 20 ribu anggota. Sementara anggota pemegang kartu sekitar 5.000 orang.