EKBIS.CO, BATAM -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berencana menerapkan sistem pembelian tiket secara online. Dalam menerapkan sistem ini, Pelni akan bekerjasama dengan beberapa swalayan ternama di Indonesia.
Direktur Utama PT Pelni Sulistyo Wimbo mengatakan dengan sistem ini, para penumpang dapat semakin mudah melakukan pembelian tiket. Konsep tiket online ini nantinya sama dengan yang telah dilakukan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yaitu dapat dimana saja dan kapan saja.
"Dengan pembelian tiket secara online, calon penumpang dapat semakin mudah menaiki kapal. Tentu, ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengatasi calo," ujar Wimbo, Sabtu (15/11).
Menurutnya, keberadaan para calo tidak mudah dihilangkan. Namun, dengan adanya sistem seperti ini, hal itu dinilai dapat dilemahkan. Dengan demikian, tidak ada lagi penumpang yang merasa rugi dengan pembelian tiket melalui calo yang terkadang jauh lebih mahal dari harga asli.
Selama ini penjualan jasa transpotasi laut Pelni hanya dapat dilakukan melalui agen tiket serta pembelian langsung di kantor cabang Pelni. Cara ini dinilai tidak cukup praktis untuk mereka yang memiliki kesibukan atau terburu-buru.
Dengan sistem online, para penumpang Kapal Pelni nantinya dapat memesan tiket melalui situs resmi perusahaan pelayaran nasional itu.Para calon penumpang juga akan dapat membeli tiket di swalayan-swalayan tertentu yang bekerjasama dengan Pelni.
Dalam upaya merealisasikan sistem tiket online ini, PT Pelni juga akan melakukan penambahan staf di bidang Informasi Tekhnologi (IT). Setidaknya ada 30 pegawai tambahan untuk menempati divisi bidang tersebut.
Selama ini, banyak penumpang yang mengeluhkan mahalnya tiket yang dibeli dari calo-calo. Salah satu alasan mereka membeli tiket dengan cara itu adalah karena kesulitan mendapatkan tiket serta waktu yang dimiliki terbatas.
Seperti halnya Septiawan, salah satu penumpang Kapal Pelni KM Kelud dengan rute Tanjung Priok-Sekupang-Belawan. Penumpang di kelas ekonomi itu mengatakan ia seharusnya hanya perlu membeli tiket seharga Rp 330 ribu. Namun, karena terpaksa membeli melalui calo ia membayar Rp 430 ribu untuk satu buah tiket.
"Saya bayar hampir satu kali lipat dari harga asli. Ini tidak satu, banyak calo yang menawarkan harga lebih tinggi," ujar Septiawan.