EKBIS.CO, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merangkak naik pada Selasa (Rabu pagi WIB), akibat nilai dolar AS melemah. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 3,6 dolar AS atau 1,15 persen, menjadi menetap di 1.197,1 dolar AS per ounce.
Para analis mengatakan bahwa jatuhnya dolar AS terhadap mata uang utama lainnya, mengakibatkan harga emas bergerak lebih tinggi pada Selasa. Dolar AS turun terhadap yen Jepang setelah Perdana Menteri Shinzo Abe pada Selasa tak diduga-duga mengumumkan pemilu dini. Ia juga menunda kenaikan pajak dalam menanggapi data ekonomi yang buruk di Jepang. Hal ini memicu perpindahan ke emas sebagai aset "safe haven".
Euro naik karena survei Zew menunjukkan peningkatan kepercayaan ekonomi di Jerman. Selain itu, harga minyak mentah mundur pada Selasa karena para pedagang berpikir pasokan minyak mentah global melampaui permintaan. Dalam data AS, indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik 0,2 persen pada Oktober, disesuaikan secara musiman, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan Selasa. Para analis mengatakan data sedikit lebih besar dari perkiraan sebelumnya, tetapi tidak berimbas ke pasar emas.
Perak untuk pengiriman Desember naik 11,7 sen atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 16,174 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 3,3 dolar AS atau 0,27 persen, menjadi itutup pada 1.204,6 dolar AS per ounce.