EKBIS.CO, JAKARTA - Harga cabai yang melambung, dianggap Menteri Perdagangan Rahmat Gobel sebagai fenomena tahunan. Rahmat menjelaskan, berdasarkan kajian Kemendag, cabai memang memiliki karakteristik yang lain dengan komoditas lainnya.
Lantaran produk musiman, lanjut Rahmat, suplai cabai terkadang disinyalir kurang sehingga harga melambung tinggi. "Itu yang menjadi tugas kita, bagaimana sekarang cara mengatasi supaya tidak terulang tahun depan (kenaikan harga cabai)," jelasnya di sela meresmikan Pasar Meruya Ilir, Selasa (25/11).
Mentri Rahmat menambahkan, Kemendag sendiri saat ini sedang memperlajari formulasi agar kenaikan harga cabai tidak terulang kembali. Salah satu langkah terdekat, menurut Rahmat, adalah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan komoditas cabai dengan teknologi baru.
"Karena salah satu solusi adalah dengan menggunakan teknologi saat proses menanam sampai sudah jadi cabai," lanjutnya. Pemanfaatan teknologi, diharapkan mampu menjaga supply komoditas cabai meski di saat musim sedang tidak baik.
Rahmat juga menegaskan bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga pokok di pasaran tergolong minim. Kenaikan harga bahan baku, lanjutnya, lebih diakibatkan karena terhambatnya logistik.
"Juga stok. Misal yang saya dapati sekarang, suplainya seratus, pedagangnya banyak ingin beli. Sehingga terjadi, penawar yang lebih tinggi yang mau beli cabai itu," jelasnya.