EKBIS.CO, JAKARTA--Market share perbankan syariah yang ditargetkan regulator bisa mencapai 20 persen dinilai bukan hal mustahil. Hanya saja didukung pula oleh keberpihakan regulator.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo), Ahmad K Permana, mengungkapkan Asbisindo mendukung target itu. Untuk mencapainya, tentu dibutuhkan inisiatif dan keberpihakan pula dari regulator baik Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan maupun Bank Indonesia. Sebab tidak mungkin jika hanya bertumpu pada industri.
''Angka itu sangat kami idam-idamkan. Potensi pasar Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Angka itu tidak mustahil selama didukung juga oleh kebijakan regulator, soal pajak yang dikenakan misalnya,'' tutur Permana, Rabu (26/11).
Industri keuangan syariah yang juga didukung asuransi, multi finance, dan yang lainnya akan mendorong pertumbuhan menjadi masif dan berkembang horizontal. Permana yakin target yang dibuat pemerintah untuk perbankan syariah bukan tanpa perhitungan.
Pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih lima persen. Hingga akhir tahun pun proyeksi pangsa pasar masih akan berada di angka lima persen mengingat kondisi ekonomi nasional yang belum memungkinkan.
Itupun sudah dibantu kewajiban penyimpanan dana haji di bank syariah yang mendorong likuiditas perbankan syariah hingga 10 persen. Permana melihat inisiatif semacam ini bisa diperbesar misalnya dengan menggunakan bank syariah untuk transaksi pendidikan agama.
Regulator sendiri menargetkan pertumbuhan perbankan syariah 15-17 persen. Pada 2015, Asbisindo ingin perbankan syariah bisa tumbuh setidaknya mendekati perbankan konvensional sekitar 17 persen.
Sekretaris Perusahaan Bank Syariah Mandiri (BSM) Taufik Machrus juga mengungkapkan hal serupa. BSM mendukung target yang dibuat itu dan optimistis perbankan syariah bisa mencapainya.
Untuk mendukung, BSM sendiri mengambil langkah-langkah dengan menguatkan infrastruktur, memperbaiki bisnis model, dan meningkatkan kinerja layanan.
Disinggung soal target pangsa pasar BSM di 2015, Taufik mengatakan itu akan tergantung situasi ekonomi nasional. Kondisi ekonomi yang kurang baik pada 2014 ini ikut memengaruhi bank syariah. Taufik mengatakan BSM berupaya tetap memimpin untuk sektor perbankan syariah.
Dalam siaran resminya, BI memproyeksikan pangsa pasar perbankan syariah pada akhir 2014 diperkirakan antara 5,25-6,25 persen.