EKBIS.CO, JAKARTA-- Kenaikan harga BBM sudah berlangsung nyaris dua minggu. Masyarakat pun merasakan efek secara langsung dengan kenaikan beberapa bahan pokok. Namun Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, dampak kenaikan BBM tidak akan berlangsung lama, selama pemerintah fokus untuk perbaikan sektor pangan.
"Sekitar 65 persen pengeluaran masyarakat miskin itu untuk makanan. Jadi selama pemerintah bisa memperbaiki ketersediaan bahan pangan, kestabilan harga, dan infrastruktur maka efek BBM bisa diredam," jelas Sudaryatmo selaku pengurus harian YLKI kepada Republika, Ahad (30/11).
Pada prinsipnya, Sudaryatmo melanjutkan, YLKI mendukung kebijakan pengalihan subsidi BBM untuk sektor lain yang lebih strategis. YLKI menilai bahwa selama ini subsidi BBM hanya menyasar kepada golongan menengah ke atas yang tidak pantas menerima subsidi.
"Justru orang miskin malah tidak merasakan manfaatnya," lanjutnya. Maka dari itu, YLKI secara khusus mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan di sektor pangan.