EKBIS.CO, BANDUNG -- PT Bank Mandiri Tbk dan PT Jasa Marga Tbk mengoperasikan gardu electronic payment (e-payment) untuk penggunaan electronic money (e-money) di sejumlah ruas tol milik Jasa Marga. Melalui sistem ini, Bank Mandiri menargetkan penambahan satu juta transaksi per bulan.
Sebanyak 80 persen penggunaan e-money Bank Mandiri dilakukan untuk transaksi di jalan tol. Setiap bulannya, transaksi e-money mencapai 14 juta transaksi. Khusus untuk tol, transaksinya mencapai 11,2 juta.
Pengoperasian gardu tol otomatis (GTO) di jalur tol luar kota diharapkan dapat meningkatkan transaksi uang elektronik milik Bank Mandiri. "Proyeksinya bulan pertama bisa nambah 300 ribu transaksi," ujar Group Head e-Banking Bank Mandiri Rahmat D Triaji, Jumat (12/12).
Target perseroan, transaksi tol di bulan-bulan selanjutnya dapat ditingkatkan menjadi satu juta transaksi. Target ini optimistis dapat dicapai, karena tol merupakan primadona untuk prabayar.
Pengoperasian e-payment ini dilakukan di ruas jalur tol Jakarta-Cikampek, Cipularang, dan Padaleunyi, Jagorawi, dan Cinere-Jagorawi. Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan, pengoperasian GTO di tol luar kota ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi transaksi di jalan tol.
Penggunaan e-money memang telah menjangkau semua lapisan masyarakat. Namun, penetrasinya masih rendah, yaitu 14-15 persen. "Tapi pertumbuhannya cukup tinggi dibandingkan 2010 yang hanya dua persen," ujar Rico.
Sebagai primadona prabayar, jalan tol diharapkan dapat membantu pertumbuhan penetrasi transaksi nontunai. Salah satunya adalah dengan menambah GTO.
Rico mengatakan, semakin banyak GTO di gerbang tol semakin tinggi penetrasi uang elektronik. Sebanyak 20 persen GTO di gerbang tol akan menambah penetrasi penggunaan uang elektronik sebesar delapan sampai sembilan persen. "Kalau mau mencapai penetrasi sampai 40 persen, setidaknya 80 persen gardu tol yang ada adalah GTO," kata Rico.
Hal ini disambut baik Jasa Marga sebagai penyedia jasa jalan tol. Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mengatakan, perseroan memang menargetkan penambahan GTO di setiap gerbang tol. Akhir 2014, perseroan menargetkan 30 persen gardu tol sudah GTO. "Kita harapkan 80 persen gardu sudah GTO pada 2018," ujar Hasanudin.