Senin 15 Dec 2014 15:14 WIB

Mendag: Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Stok beras di gudang Bulog Divre Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menjamin stabilitas harga dan ketersediaan beras menjelang akhir tahun cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kementerian Perdagangan telah melakukan Operasi Pasar Khusus (OPK) untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat yang berpendapatan rendah, yakni sekitar 15,5 juta Rumah Tangga Sasaran.

Beras yang disalurkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sudah habis sampai Oktober lalu. Untuk menjaga kekosongan, maka beras bagi masyarakat tersebut disalurkan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dengan harga tebus Rp. 1600 per kilogram dan dilakukan selama Desember 2014.

"Saat ini stok beras di gudang-gudang Bulog cukup aman, dan kami juga telah berkoordinasi untuk meredam kenaikan harga beras dengan melakukan Operasi Pasar," ujar Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel, Senin (15/12).    

Rachmat mengatakan bahwa, tidak akan terjadi kenaikan harga beras yang signifikan. Saat ini rata-rata harga beras medium secara nasional hanya naik sebesar 0,75 persen, yakni dari Rp. 9.274 per kilogram menjadi Rp. 9.344 per kilogram.

Sedangkan di DKI Jakarta, harga cenderung masih stabil yakni sekitar Rp. 9.640 per kilogram. Gejala kenaikan harga beras terlihat di tingkat pedagang grosir di Pasar Induk Beras Cipinang, yakni mencapai sekitar 3 persen.  

"Kenaikan pasti ada karena supply and demand, namun sebisa mungkin kami meminimalisir terjadinya kenaikan harga di tingkat konsumen dengan berupaya agar pasokan beras selalu tersedia," ujar Rachmat.

Kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun baru biasanya tidak begitu signifikan, karena permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok tidak tinggi. Apabila terjadi kenaikan harga pada periode Desember sampai Januari biasanya karena minimnya pasokan ke pasar sebagai dampak dari panen yang mulai berkurang, di sentra produksi seperti komoditas holtikultura.

Untuk mengantisipasi perkembangan harga dan ketersediaan barang, Kementerian Perdagangan telah bekerjasama dengan daerah untuk melaksanakan kegiatan pasar mudah. Selain itu, bekerja sama dengan swasta, terutama di daerah yang mayoritas penduduknya merayakan Natal, serta turun langsung ke sentra produksi untuk mengetahui potensi pasokan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement