EKBIS.CO, JAKARTA-- Bank Indonesia telah memperkirakan angka inflasi Desember 2014 berada di kisaran 2,2 persen. Kenaikan harga cabai, beras, dan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi pendorong tingginya angka inflasi Desember 2014.
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan faktor naiknya harga cabai dipengaruhi oleh persediaan dan perminataan. Persediaan cabai kurang karena adanya kekeringan di sejumlah daerah sehingga berpengaruh terhadap pasokan, sedangkan permintaan di pasaran terus melonjak.
"Masalah cabai kita sudah koordinasi dengan Kementerian Pertanian, gak ada keputusan impor sampai akhir tahun karena masih ada daerah-daerah yang akan panen cabai," ujar Rachmat, Selasa (30/12).
Rachmat menambahkan, keputusan tidak impor cabai yaitu agar petani bisa menikmati harga cabai yang tinggi. Menurutnya, pemerintah ingin memberikan kesempatan kepada petani untuk menguatkan pasar dalam negeri. Dengan demikian, diharapkan petani dapat meraup keuntungan besar dan mendapatkan kesejahteraan.
Harga cabai saat ini sudah di atas harga referensi yang ditetapkan pemerintah. Kementerian Perdagangan telah mengatur harga referensi atau patokan untuk cabai merah dan cabai keriting sebesar Rp 26.300 per kilogram. Sedangkan, cabai rawit ditetapkan sebesar Rp 28.000 per kilogram.
"Kita memberikan optimisme kepada petani cabai, sehingga mereka mau bertani dan mendapatkan kesejahteraan," ujarnya.
Rachmat mengatakan, beberapa sentra produksi cabai di Tanah Air sudah memasuki masa panen. Pasokan ini akan memenuhi permintaan stok cabai di daerah yang mengalami kekurangan atau minim.