EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami pelemahan karena stimulus Bank Sentral Eropa (ECB) tidak sesuai ekspektasi. Pasalnya, dari ekspektasi sebesar 1 triliun euro hanya 500 miliar euro yang akan digelontorkan.
Ekonom Samuel Securities Lana Soelistianingsih mengatakan, realisasi stimulus ECB dinilai mengecewakan. ''Apalagi harga minyak mentah terus merosot di bawah 50 dolar AS,'' kata dia kepada ROL, Senin (12/1) siang. Lana menerangkan, dana sebesar 500 miliar euro dianggap tidak cukup untuk melakukan perbaikan ekonomi.
Menurut Lana, melorotnya IHSG disebabkan oleh faktor eksternal. Pasalnya, tidak ada faktor internal yang berpengaruh negatif.
Dia menilai, pelemahan IHSG hanya bersifat temporal. Artinya, besok IHSG diprediksi akan kembali menguat.
Selain itu, tren penguatan rupiah, kata Lana, bisa sampai di kisaran Rp 12.500 per dolar AS. Apalagi, setelah APBN direvisi rupiah akan terus menguat ke level Rp 12.400 per dolar AS.