EKBIS.CO, JAKARTA - Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Mandiri (Mandiri DPLK) menargetkan pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) mencapai sekitar 40 persen atau Rp 5,49 triliun sampai akhir tahun 2015. Jumlah peserta ditargetkan mencapai sekitar 112 ribu atau tumbuh 189 persen.
Direktur Keuangan dan Umum Mandiri DPLK Rudi Rahman mengatakan, pencapaian target dilakukan melalui peningkatan kualitas layanan, penguatan integrasi bisnis dengan Bank Mandiri serta pengembangan produk investasi. Total dana kelolaan mandiri DPLK sampai dengan 31 Desember 2014 mencapai Rp 3,69 triliun atau mengalami pertumbuhan 1.659 persen dengan jumlah peserta sebesar 39.053 orang atau naik 86 persen.
"Pertumbuhan dana kelolaan ini didorong oleh perusahaan oil dan gas yang berkontribusi sekitar 90 persen," kata Rudi dalam paparan kinerja Kuartal IV Mandiri DPLK di Jakarta, Kamis (15/1).
Dalam pencapaian tahun 2014 tersebut, perusahaan juga memperoleh Return on Investment (ROI) sebesar 11 persen. Tahun ini, Mandiri DPLK menargetkan ROI berada pada kisaran 12-13 persen. Selain itu, hasil kinerja investasi Mandiri DPLK terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan yang positif untuk semua paket investasi.
Menurutnya, hampir semua paket mempunyai kinerja di atas benchmark, seperti pertumbuhan paket investasi saham pasar uang (SHPU) yang mencatat kenaikan aset 20,25 persen yoy dan pertumbuhan paket investasi saham pendapatan tetap (SHPT) naik 17,08 persen.
"Pencapaian tahun 2014 diharapakan menempatkan Mandiri DPLK dalam daftar 10 lembaga dana pensiun terbesar di tanah air," ujarnya.
Mandiri DPLK mengembangkan bisnis yang fokus pada individual melalui program Mandiri DPLK Smile (Simpanan Masa Depan Lengkap). Dengan program itu, perseroan optimisitis dapat kembali membukukan kinerja yang baik pada tahun ini.
Saat ini, jumlah pekerja yang memiliki jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan mencapai 12 juta orang, dari jumlah tenaga kerja produktif mencapai 121 juta orang. Menurutnya, hal itu merupakan potensi baik bagi DPLK untuk mengembangkan produk di segmen ritel.