EKBIS.CO, 2015, JAKARTA – PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk (Adira Finance) menargetkan pertumbuhan bisnis pembiayaan pada 2015 sekitar lima persen atau mencapai Rp 35,7 triliun dibanding 2014 sebesar Rp 34 triliun. Secara rinci, pembiayaan Rp 34 triliun terdiri atas motor baru Rp 19 triliun dan mobil Rp 15 triliun.
Pembiayaan kendaraan bermotor baru dan bekas termasuk sepeda motor dan mobil ditargetkan mencapai 2 juta unit pada 2015, atau naik 5 persen dibanding 2014 yang mencapai 1,9 juta unit untuk keseluruhan sepeda motor dan mobil baik baru maupun bekas.
Direktur Keuangan Adira Finance, Dewa Made Susila, mengatakan prospek pertumbuhan bisnis pembiayaan diperkirakan meningkat pada semester II 2015. Di semester pertama, pertumbuhan bisnis pembiayaan masih akan mengalami beberapa hambatan.
“Prospek kita masih melanjutkan kondisi tahun 2014, mungkin mulai ada sedikit perbaikan baru akhir semester II, karena itu kita asosiasi memprediksi roda empat dan roda dua tidak tumbuh. Dengan kondisi itu, kita target 5 persen untuk pembiayaan baru, disbanding 2014 tumbuh 3 persen,” jelas Made saat dihubungi Republika, Kamis (22/1).
Terlebih, prospek pembiayaan Adira Finance adalah segmen komersial atau niaga. Menurut Made, segmen komersial sedikit tertekan karena dipengaruhi pelambatan pertumbuhan ekonomi nasional dan penurunan harga komoditas global.
Selain itu, kondisi ekonomi 2014 masih dipengaruhi oleh inflasi yang tinggi, suku bunga acuan (BI rate) 7,75 persen, dan rupiah yang masih terdepresiasi oleh dolar. Kondisi tersebut diperkirakan masih akan berlanjut dan berubah di semester II 2015.