EKBIS.CO, JAKARTA -- Konsolidasi perbankan dinilai menjadi satu-satunya cara agar bank di Indonesia masuk kategori Qualified Bank of Asean (QAB). Sebab, salah satu syarat QAB adalah bank memiliki rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 19 persen.
Pengamat Ekonomi Lana Soelistyaningsih mengatakan, saat ini rata-rata CAR perbankan masih di kisaran 16-17 persen. Menurutnya, untuk menaikkan dua persen butuh modal lebih besar.
“Satu-satunya cara memperbesar aset ya konsolidasi,” ujar Lana saat dihubungi Republika, Senin (9/2).
Lana mengatakan untuk menyamai aset bank besar di Asean seperti DBS atau May Bank, pemerintah harus menggabungkan tiga bank BUMN sekaligus yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Ketiga bank BUMN tersebut memiliki aset masing-masing sekitar Bank Mandiri 60,7 miliar dolar AS, BRI 50,9 miliar dolar AS, dan BNI 33 miliar dolar AS. Jika hanya menggabungkan dua bank, lanjutnya, tidak akan cukup untuk mendekati May Bank dan DBS yang masing-masing memiliki aset 166,7 miliar dolar AS dan 319,8 miliar dolar AS.
Menurutnya, pemerintah harus serius dalam mempersiapkan dan menyikapi bank yang akan masuk kategori QAB menuju Asean Banking Integration Framework (ABIF) 2020. Penggabungan tiga bank itu dinilai langkah tepat. Sebab, Bank Mandiri dan BNI dinilai punya karakteristik mirip, sedangkan BRI unik karena punya unit mikro yang kuat. BNI kuat di corporate, dan Bank Mandiri kuat di segmen consumer.
“Pemerintah mesti punya rencana bank kita mau dibawa kemana, harus punya rencana lebih matang untuk menggabungkan bank jadi QAB, kalau tidak dari sekarang akan susah, tiga bank tadi bisa dipertimbangkan untuk digabungkan,” jelasnya.
Untuk melakukan konsolidasi, pemerintah diminta menyiapkan roadmap dalam jangka lima tahun menuju ABIF, sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan restrukturisasi organisasi. Namun, kendalanya, saat ini masih ada sentiment masa lalu yang menganggap BNI punya sejarah lebih dulu dalam perbankan di Indonesia. Sehingga harus ada nama BNI yang ditonjolkan meskipun aset BNI di bawah Bank Mandiri. Selain itu, dari aspek teknologi dan secara bisnis bank dinilai sudah sehat. Sehingga untuk melakukan konsolidasi tidak terlalu rumit.
Jika syarat CAR sudah terpenuhi, bank yang masuk kategori QAB bisa melakukan ekspansi ke negara-negara di Asean dan mendapat perlakuan sama seperti bank nasional di negara tersebut. Namun, jika tidak memenuhi ketentuan CAR, bank tidak akan mampu memberi kredit dalam jumlah besar ke negara lain.
Sementara itu, terkait penambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada Bank Mandiri senilai Rp 5,6 triliun dalam RAPBNP 2015, Lana menilai tidak terlalu berpengaruh terhadap rasio kecukupan modal menuju QAB. Sebab, tambahan PMN bersifat jangka pendek untuk mendukung pembiayaan infrastruktur sesuai kebijakan pemerintah.