Kamis 12 Feb 2015 17:16 WIB

BRI Targetkan Kartu Kredit Tumbuh 25 Persen

Red: Satya Festiani
 Petugas menarik sebuah kartu kredit pada proses pembuatan kartu kredit di 'embossing room' kartu kredit BRI di Jakarta.
Foto: Republika/Wihdan
Petugas menarik sebuah kartu kredit pada proses pembuatan kartu kredit di 'embossing room' kartu kredit BRI di Jakarta.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) menargetkan pertumbuhan kartu kredit sebesar 20-25 persen. Sepanjang tahun 2014, Bank BRI telah menerbitkan lebih dari 150 ribu kartu kredit.

Jumlah keseluruhan Kartu Kredit yang telah diterbitkan oleh BRI sampai dengan akhir Desember 2014 sebanyak 841.252 atau meningkat 26 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan Total Outstanding Kartu Kredit BRI yang diberikan pada tahun 2014 tumbuh 30 persen menjadi Rp 1,109 Triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 847 miliar.

 

Sementara itu sepanjang tahun 2014, jumlah mesin penerima transaksi kartu kredit (electronic data capture/ EDC) tumbuh menjadi 131.204 unit atau bertambah sebesar 45.268 dari periode sebelumnya.

Jumlah transaksi kartu kredit yang dibukukan Bank BRI juga mencapai 4,4 juta transaksi, senilai lebih dari Rp 3,8 triliun. Nilai transaksi kartu kredit tersebut tumbuh 26 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Meski pertumbuhan outstanding, dan jumlah pemegang kartu meningkat signifikan, Bank BRI tetap mampu mengelola portofolio ini dengan baik. Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 2,75 persen atau jauh di bawah ketentuan BI sebesar 5 persen.

 

“Untuk kartu kredit, kami targetkan tumbuh 20 – 25 persen,” ujar Corporate Secretary Bank BRI, Budi Satria dalam siaran pers, Kamis (12/2). Untuk merealisasikannya, BRI terus meningkatkan cross selling dan integrated marketing.

Selain itu, Bank BRI juga menjalin kerjasama dengan merchant partner terbaik untuk membuat program – program yang inovatif seiring dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Lebih lanjut Budi mengatakan, persaingan pada segmen bisnis kartu kredit memang semakin ketat. “Meski market share kami masih dibawah 10 persen, namun kami optimis, dengan infrastruktur teknologi informasi yang handal, serta didukung dengan jumlah nasabah yang besar dan berbagai loyalty program menarik yang kami tawarkan, pertumbuhan bisnis kartu kredit sebesar 20 – 25 persen akan dapat kami capai pada tahun ini,” ujar Budi Satria.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement