EKBIS.CO, JAKARTA -- Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan IV-2014 turun tipis. Bank Indonesia (BI) mencatat ULN pada triwulan IV-2014 sebesar 292,6 miliar dolar AS, turun 0,4 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 293,7 miliar dolar AS.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan, penurunan posisi ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh menurunnya posisi ULN sektor publik, baik dalam bentuk pinjaman maupun kewajiban luar negeri lainnya, serta menurunnya kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan oleh sektor swasta.
"Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) dan debt service ratio (DSR) mengalami penurunan masing-masing dari 33,3 persen dan 46,4 persen pada triwulan III-2014 menjadi 32,9 persen dan 46,2 persen pada triwulan IV-2014," ujar Tirta dalam siaran pers, Rabu (18/2).
Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, posisi ULN meningkat 26,5 miliar dolar AS atau 9,9 persen dari posisi akhir 2013 sebesar 266,1 miliar dolar AS. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pinjaman luar negeri baik sektor publik sebesar 5 persen maupun sektor swasta sebesar 14,2 persen.
Tirta mengataka bahwa BI memandang perkembangan ULN masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian. "Ke depan, Bank Indonesia akan tetap memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta," ujarnya. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.