EKBIS.CO, ATHENA -- Gubernur bank sentral Yunani mengatakan pada bank-bank negara itu tidak akan menghadapi kekurangan likuiditas, meski ada kekhawatiran dari perselisihan dengan Uni Eropa yang bisa mendorong negara itu keluar dari zona euro.
"Sama sekali tidak ada masalah. Kami benar-benar memegang kendali," Gubernur Bank Sentral Yunani Yannis Stournaras mengatakan kepada wartawan pada Kamis (19/2) ketika para menteri keuangan di Brussel memperdebatkan permintaan Yunani untuk bantuan perpanjangan pinjaman selama enam bulan.
Pemerintah anti-penghematan Yunani yang terpilih baru-baru ini menginginkan kontrak baru dengan para kreditur Eropa, yang akan memungkinkan untuk pihaknya mengatasi kemiskinan menyeluruh di negara tersebut. Namun, beberapa negara zona euro yang dipimpin oleh Jerman ingin Athena untuk menyelesaikan reformasi tidak populer yang berasal dari paket dana talangan (bailout) yang sedang berjalan.
Para analis telah memperingatkan bahwa jika kesepakatan tidak tercapai pada akhir bulan ini, Yunani tidak akan mendapat dukungan Eropa dan akan segera bangkrut. Menurut Goldman Sachs, para deposan Yunani telah menarik sekitar 18 miliar euro dari bank-bank sejak Desember.
ECB pekan ini meningkatkan bantuan likuiditas darurat yang tersedia untuk bank-bank Yunani tetapi hanya dengan jumlah kecil, langkah yang diartikan sebagai dirancang untuk menekan Athena dan mitranya di Eropa untuk mencapai kesepakatan. "Posisi ECB pada dasarnya berhubungan dengan apa yang terjadi di
Eurogroup. Kami di sini untuk mencegah kecelakaan," kata Stournaras, menyusul pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Giannis Dragasakis.