EKBIS.CO, SEMARANG -- Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah memprediksikan harga rumah akan mengalami kenaikan usai bulan Maret terutama untuk rumah jenis menengah. "Sejauh ini melihat bunga bank memang masih belum ada kenaikan, untuk keputusan resmi dari Pemerintah juga belum ada," kata Ketua DPD REI Jateng MR Prijanto di Semarang, Senin (23/2).
Jika sebelumnya REI memprediksikan besaran kenaikan sekitar tujuh persen maka pada kenaikan mendatang bisa antara 10-15 persen. "Besaran kenaikan tersebut menyesuaikan harga material bangunan yang terus meningkat dan menyesuaikan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)," katanya.
Untuk kenaikan harga tersebut kemungkinan akan dilakukan usai bulan Maret. Pada saat itu bersamaan dengan keputusan groundbreaking rumah sederhana program FLPP yang dilaksanakan oleh Pemerintah. Karena itu, pihaknya berharap agar masyarakat yang ingin membeli rumah tipe sederhana agar tidak menunda rencana tersebut.
"Pada saat ini kan harga belum naik, jadi seharusnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin membeli rumah sederhana," katanya.
Meski harga akan segera naik namun pihaknya optimis penjualan akan tumbuh positif mengingat kebutuhan masyarakat akan rumah terus meningkat.
Sementara itu, menurut informasi yang beredar, Pemerintah akan memberikan subsidi bagi rumah sederhana melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga bisa meringankan masyarakat yang menjadi konsumen tipe rumah tersebut yaitu dari kalangan menengah berpenghasilan rendah.
Menurutnya, subdisi akan diberikan di antaranya dari sisi bunga bank, uang muka, dan cicilan KPR. Diharapkan dengan adanya subsidi tersebut maka angka backlog atau penundaan pembangunan untuk rumah sederhana program FLPP di Jateng bisa berkurang.