Rabu 25 Feb 2015 02:00 WIB

Harga Meningkat Pesat, Pemerintah Diusulkan Impor Beras

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja memasukkan beras ke karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2).  (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja memasukkan beras ke karung di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2). (Republika/Yasin Habibi)

EKBIS.CO, JAKARTA-- Pengamat Ekonomi Universitas Padjajaran, Arif Anshori Yusuf mengusulkan agar dilakukan impor beras. Hal ini sebagai solusi agar harga beras di pasaran tidak naik.

Arif menyatakan naiknya harga beras karena supply (persediaan) beras di Indonesia tidak mencukupi. Dari sinilah kata dia, untuk menstabilkan harga, harus ditambah lagi stok beras di pasaran. “ Justru disini saya malah mengusulkan agar impor beras dilakukan pemerintah,” ujarnya, Selasa (24/2).

Dengan membuka keran impor beras, kata dia, otomatis jumlah beras di pasar menjadi bertambah. Dengan ketersediaan beras yang banyak di pasar, ini maka membuat harga menjadi stabil dan tidak naik. Soalnya ini sesuai dengan hukum ekonomi yakni jika barang yang tersedia banyak, otomatis harga menjadi murah.

Dia menyatakan kalau mengandalkan Bulog saya pikir tidak efektif. Ini karena Bulog daya jangkau untuk melakukan operasi pasar terhambat luasnya daerah di Indonesia. Ditambah lagi terkadang distribusi beras yang dilakukan Bulog terkadang tak tepat sasaran.

Sebelumnya harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan secara signifikan. Padahal pemerintah sudah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak dua kali yakni di awal Januari 2015 dan juga di 19 Januari 2015. Kenaikan harga beras di sejumlah kota di Indonesia berkisar antara 20 hingga 30 persen.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement