Ahad 01 Mar 2015 08:20 WIB

Komisi IV DPR: Kenaikan Harga Beras Dikondisikan Pihak Tertentu

Red: Indah Wulandari
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).
Foto: Antara
Buruh mengangkut beras untuk didistribusikan ke sejumlah kecamatan di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Rabu (18/2).

EKBIS.CO, PONTIANAK--Kenaikan harga beras menjelang panen raya ditengarai karena dikondisikan secara sistemik oleh pihak tertentu agar dikeluarkan kebijakan impor yang merugikan petani.

"Ada pihak-pihak tertentu, yang kuat, yang mengondisikan beras agar melakukan kebijakan impor," kata anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, Ahad (1/3).

Menurut anggota Fraksi PKB daerah pemilihan Kalbar ini, ketika kebijakan impor dilakukan sekarang, maka beras-beras tersebut akan datang saat musim panen raya.

"Kalau impor terus dilakukan, petani yang akan tertekan, karena harga bakal terpengaruh," ujarnya.

Daniel menambahkan, Komisi IV DPR sudah sepakat dan berkomitmen dengan pemerintah bahwa tidak akan dilakukan impor beras.

"Ini demi kesejahteraan petani, dan kedaulatan panggan. Jadi sekarang ini kita nol impor," tuturnya.

Ia melanjutkan, di sela waktu yang singkat, pihak terkait seperti Bulog harus melakukan operasi pasar.

Namun, ia meminta Bulog tidak menganggarkan untuk perusahaan besar.

Lebih tepat, tambahnya, kalau operasi pasar dilakukan koperasi dan pengusaha serta pedagang kecil.

"Kalau pedagang kecil, hanya memiliki kios kecil tidak mungkin mereka menimbun beras. Sehingga pedagang kecil ini minta barang kepada Bulog harus dikasih. Kalau tidak, harga tidak turun," kata Daniel.

Ia juga mengingatkan peran penting dari Perum Bulog untuk menstabilisasi harga jual beras hingga di tingkat pengecer.

"Fungsi Bulog harusnya melakukan stabilisasi harga jual dan Bulog juga harus melakukan pemantauan ke tingkat pengecer untuk tidak menjual melebihi harga eceran tertinggi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement