Ahad 01 Mar 2015 19:00 WIB

Mensos: Distribusi Raskin Reduksi Harga Beras

Red: Satya Festiani
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

EKBIS.CO, BOGOR -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, penyaluran beras untuk warga miskin secara tepat sasaran bisa mereduksi harga beras 50 sampai 60 persen.

"Titik-titik yang sudah saya monitor, ketika raskin didistribusikan secara tepat waktu dan tepat sasaran ini bisa mereduksi harga beras 50 sampai 60 persen," kata Mensos usai menghadiri acara wisuda di Pondok Pesantren Tansyitul Muta'allimin, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3).

Oleh karena itu, ia meminta raskin segera didistribusikan.

Khofifah mengakui keterlambatan pendistribusian raskin di sejumlah wilayah, hingga Jumat (27/2), karena Sabtu (28/2) dan Minggu tidak ada distribusi, sehingga jumlah yang sudah disalurkan baru 45 persen dari total distribusi nasional.

Dikatakannya, raskin untuk November dan Desember 2014 sudah dibagikan pada Januari 2015.

Sedangkan, raskin untuk Januari 2015 baru diluncurkan secara resmi 28 Januari, sehingga proses distribusi untuk Februari 2015 kembali terlambat.

"Besok sudah 2 Maret, jadi awal bulan ini saya minta tolong untuk raskin segera didistirbusikan. Kalau yang Februari belum didistribusikan, saya minta tolong disalurkan untuk dua bulan itu sekaligus," katanya.

Menteri menyatakan, stok beras di Bulog untuk raskin tersebut cukup, begitu juga dengan anggaran untuk penyaluran raskin sudah tersedia, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mendistribusikannya.

"Supaya gejolak harga beras di pasaran itu bisa mengalami proses penetrasi dari distribusi raskin," katanya.

Ia mengatakan, beras raskin menyasar 15,5 warga miskin sesuai target sasaran yang setiap keluarga mendapat 15 kilogram per bulan dengan anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 18,8 triliun.

"Kita tidak bisa bergerak dari APBN yang memang mengalokasikan anggaran Rp 18,8 triliun. Pada posisi itu kalau per keluarga mendapat 15 kg beras raskin per bulan bisa mencover 15,5 juta rumah tangga miskin," katanya.

Mensos menambahkan, jika kemudian ada perluasan, maka masing-masing daerah sesuai dengan kuota yang ada bisa menyampaikan usulan kemungkinan dilakukan redistribusi tambahan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement