Sabtu 07 Mar 2015 01:44 WIB

Apple Masuk Saham Blue Chip Dow Jones

Red: Taufik Rachman
The Apple logo is pictured at its flagship retail store in San Francisco, California January 27, 2014.
Foto: Reuters/Robert Galbraith
The Apple logo is pictured at its flagship retail store in San Francisco, California January 27, 2014.

EKBIS.CO, JAKARTA--Raksasa teknologi Amerika Serikat, Apple, akan masuk deretan saham elite pada indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Index (DJIA) segera bulan ini, dengan mengakuisisi tempat perusahaan teknologi AT&T di indeks itu, umum Indeks S&P Dow Jones seperti dikutip AFP.

Pemasukkan produsen iPhone dan iPad ke jajaran elite saham 30 perusahaan top dunia terjadi setelah Apple dinobatkan sebagai perusahaan terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar, dengan kini dinilai lebih dari 730 miliar dolar AS.

Perubahan indeks saham-saham blue-chip ini akan mulai efektif pada 19 Maret.

S&P Dow Jones mengatakan keputusan menggeser Apple ke dalam indeks bergengsi ini adalah untuk menjamin representasi yang pantas untuk sektor teknologi informasi.

"Sebagai perusahaan terbesar di dunia dan pemimpin dalam teknologi, Apple adalah pilihan pasti untuk Dow Jones Industrial Average, pengukur pasar saham paling diakui," kata David Blitzer, direktur pelaksana komite indeks pada S&P Dow Jones Indices.

S&P Dow Jones Indices mengusir AT&T setelah muncul kesimpulan bahwa Dow terlalu disesaki sektor telekomunikasi, kata Blitzer. Telekomunikasi sendiri kini diwakili Verizon.

Pemasukkan Apple terjadi hanya beberapa hari setelah Indeks Nasdaq di mana Apple menjadi saham utama, mencatat 5.000 poin yang adalah untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.

Apple diperkirakan meluncurkan Apple Watch Senin pekan depan pada sebuah acara di San

 Francisco.

Sementara itu pada awal perdagangan saham di New York, harga saham Apple naik 1 persen menjadi 127,62 dolar AS, sedangkan saham AT&T jatuh 1 persen pada 33,65 dolar AS per saham, demikian AFP.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement