EKBIS.CO, JAKARTA -- Tingkat ekspor Cina membaik pada dua bulan pertama di 2015. Hal tersebut dipicu oleh performa yang kuat di bulan Februari yang bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Namun, terjadi penurunan pada tingkat impor mengacu pada pelemahan berkelanjutkan pada perekonomian.
Berdasarkan data yang dirilis pada Ahad oleh General Administration of Customs, Ekspor Cina naik lebih dari 48 persen dari tahun sebelumnya pada Februari. Angka tersebut melebihi perkiraaan kebanyak analis yang menyebutkan kenaikan 14 persen. Ketika digabung dengan Januari, ekspor naik 15 persen dan pemerintah menargtetkan pertumbuhan ekspor 6 persen tahun ini.
Cina mencetak surplus perdagangan sebesar 60.6 miliar dollar pada Februari. Ini merupakan level terkuat sejak Mei 2010 dan jauh melebihi ekspektasi pasar. Namun, kantor bea cukai memperingatkan adanya gangguan musiman pada data. Bea cukai mengatakan eksportir lokal biasanya menkonsentrasikan pengiriman menjelang hari libur Tahun Baru Imlek pada 19 Februari tahun ini dan tanggal 31 Januari di 2014. Tingkat ekspor bulan Januari turun sebesar 3.3% dari setahun sebelumnya.
Sementara, itu tingkat impor Cina anjlok sebesar 20.2 persen pada dua bulan pertama tahun ini dari setahun sebelumnya. Ini merupakan tanda pelemahan pada negara perekonomian terbesar kedua dunia tersebut. “Ekspor Cina terus melejit di tengah pemerintahnya yang sedang mengupayakan sebuah momentum pemulihan investasi domestik,” kata seorang ekonom Societe Generale SA Yao Wei.