EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menginginkan adanya sinergi nasional karena perdagangan ikan hias yang merupakan salah satu komoditas unggulan membutuhkan solusi cepat guna mengatasi hambatan ekspor.
"Kebijakan perdagangan ikan hias merupakan permasalahan yang membutuhkan solusi dalam waktu cepat karena sebagian besar produk ikan hias ditujukan untuk pasar ekspor dan sebagian besar produk ikan hias budidaya merupakan ikan introduksi," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP Achmad Poernomo, Senin (9/3).
Ia mengingatkan bahwa potensi sumber daya ikan hias Indonesia mencapai sekitar 1.050 spesies yang terdiri atas 400 spesies ikan air tawar dan 650 spesies ikan hias air laut. Pada tahun 2009, ujar dia, Indonesia menduduki peringkat ke tiga sebagai negara eksportir ikan hias dunia dengan pangsa pasar sebesar 7,0 persen setelah negara Singapura dan Malaysia.
Selain itu, lanjutnya, total nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai angka 7,1 juta dolar AS pada tahun 2009 dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 dengan nilai ekspor mencapai 70 juta dolar AS.
Kepala Balitbang KKP mengemukakan, dari 28 regulasi ikan hias yang berlaku saat ini, secara nasional kewenangan KKP tidak lebih dari 30 persen atau sebanyak 8 regulasi, sedangkan 70 persen sisanya berada di luar wilayah KKP. Untuk itu, ia menginginkan agar seluruh pemangku kepentingan dapat menyamakan persepsi terkait industri ikan hias yang mencakup evaluasi dan penataan regulasi ikan hias nasional, serta potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaku usaha ikan hias.
Sebagaimana diwartakan, sejumlah provinsi seperti Bali dapat meraup devisa sebesar 3,25 juta dolar AS dari ekspor ikan hias hidup ke pasaran luar negeri selama tahun 2014, menurun 4,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 3,40 juta dolar AS.
"Namun dari segi volume pengiriman matadangan ke pasaran luar negeri itu meningkat signifikan mencapai 239,56 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Sabtu (7/2).
Ia mengatakan, Bali selama 2014 mengekpor ikan hias hidup sebanyak 6,11 juta ekor, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 1,80 juta ekor.
Perolehan devisa tersebut termasuk bersumber dari pengapalan koleksi akuarium bagi pencinta aneka jenis ikan hias ke mancanegara, meskipun andilnya masih kecil hanya 0,65 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 503,82 juta dolar AS.