EKBIS.CO, LAHORE -- Sukuk dinilai sebagai salah satu instrumen investasi dan pembiayaan paling inovatif dalam sistem keuangan Islam. Direktur Pelaksana International Shariah Research Academy for Islamic Finance (ISRA), Malaysia, Muhammad Akram Laldin, mengatakan sukuk menyediakan sumber modal alternatif untuk projek-projek pemerintah dan perusahaan yang sesuai ajaran Islam.
"Dalam pasar modal Islam, sumber jangka pendek dan jangka panjang bisa diambil dari sukuk," kata Akram, Kamis (12/2).
Inovatifnya sukuk, jelas dia, dapat dilihat dari respons pasar global yang begitu antusias menyambut keluarnya skim pembiayaan ini. Partisipasi korporat dan lembaga pemerintah untuk menerbitkan sukuk pun tergolong tinggi.
Upaya keras lembaga-lembaga keislaman dalam memberikan cara lain pembiayaan yang lepas dari praktik riba telah membuahkan hasil. Akram menegaskan setiap tahun permintaan atas skema pembiayaan berbasis syariah terus meningkat sehingga membuka ruang semakin pesatnya perkembangan sukuk.
Ia menyadari produk-produk keuangan yang sesuai prinsip syariah memang masih terbatas. Akram pun meminta kalangan ahli ekonomi Islam untuk tidak hanya fokus pada persoalan fikih. Yang tidak kalah pentingnya, menurut dia, para ahli ini juga ikut membuat inovasi terkait produk-produk syariah termasuk sukuk.
Lembaga rating Standard and Poor's (S&P) memprediksi terjadinya perlambatan penerbitan sukuk pada 2015 ini. Melambatanya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang sedang tumbuh dan terus turunnya harga minyak dunia menjadi sebab terjadinya penurunan penerbitan sukuk.
S&P menyatakan pada tahun ini sukuk yang akan diterbitkan masih bergerak antara 100 miliar dolar AS hingga 150 miliar dolar AS. Jumlah ini, menurut S&P, tidak jauh berbeda dari penerbitan sukuk pada 2014.
Negara-negara Teluk pun menahan diri untuk menerbitkan sukuk menyusul turunnya pendapatan mereka dari minyak mentah. Malaysia, sebagai salah satu negara penerbit sukuk besar, mengalami perlambatan ekonomi yang bersinggungan dengan rencana penerbitan sukuk pada tahun ini.