EKBIS.CO, BANJARMASIN -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras dan gabah petani akan dinaikan pada bulan ini. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi anjoknya harga komoditas pangan tersebut saat musim panen.
"Yang jelas HPP naik, kami data untuk naik, kami usahakan dalam bulan ini sudah diumumkan," kata Menteri Amran, saat ditemui setelah pertemuan dan ramah tamah bersama seluruh bupati se Kalsel, SKPD dan pihak terkait di Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (16/3) malam.
Terkait besaran kenaikan HPP beras dan gabah tersebut, ia enggan menyebutkan angka pasti, tapi ia memastikan HPP tidak akan melebihi harga pasar.
"Tujuannya ini kan menjaga harga turun jangan sampai petani rugi dan diusahakan tidak mungkin HPP di atas harga pasar," ujar dia.
Sementara untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah saat musim panen, Instruksi Presiden (Inpres) tentang HPP gabah dan beras yang harus dibeli Perum Bulog mendesak segera diterbitkan untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah saat musim panen.
Inpres Perberasan dengan patokan harga baru tersebut diharapkan dapat memberikan payung hukum bagi Perum Bulog menyerap gabah petani.
Tanpa instrumen tersebut, harga gabah petani dikuatirkan akan terus merosot saat musim panen.
Berdasarkan, Inpres Nomor 3 Tahun 2012, harga pembelian gabah dengan kualitas air maksimum 25 persen dan kadar hampa kotoran maksimum 10 persen adalah Rp3.300/kg di petani sementara di tingkat penggilingan dihargai Rp3.350/kg untuk jenis gabah kering panen (GKP).
Sementara itu untuk gabah kualiats gabah kering giling (GKG) dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.150/kg di gudang perum Bulog.
Sedangkan harga beras dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 2 persen, dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp6.600/kg di gudang Perum Bulog.