Rabu 18 Mar 2015 16:12 WIB

Bank Dunia: Upaya Indonesia Memperkuat Iklim Investasi Perlu Ditingkatkan

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Satya Festiani
Bank Dunia
Bank Dunia

EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Dunia melansir Indonesia baru akan menikmati laju pertumbuhan pada 2016 tanpa adanya penguatan pertumbuhan investasi. Untuk menyakinkan sentimen pasar, upaya Indonesia untuk memperkuat iklim investasi dan daya saingnya patut ditingkatkan.

Indonesia Economic Quarterly edisi Maret 2015 berjudul Harapan Besar menilai pertumbuhan ekonomi melambat menjadi lima persen pada 2014. Pasalnya, harga komoditas yang lebih rendah akibat perlambatan di China berdampak pada proyeksi pertumbuhan Indonesia. Belanja pemerintah yang naik dua kali lipat untuk infrastruktur dapat membantu meningkatkan permintaan dan mempercepat belanja investasi tetap, yang saat ini berkembang hanya 4,3 persen secara tahunan.

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop mengatakan, Pemerintah Indonesia patut mendapatkan pujian atas reformasi subsidi bahan bakar serta realokasi anggaran untuk belanja infrastruktur. Akan tetapi, ketaatan pajak yang lemah mengurangi penghematan dari reformasi subsidi. ''Sehingga dibutuhkan kebijakan tegas yang berkelanjutan dari pemerintah untuk bisa mewujudkan harapan besar saat ini,'' kata dia.

Ndiame menuturkan, untuk jangka panjang, Indonesia akan memperoleh manfaat bila bisa memperbaiki sektor penerimaan, termasuk dari sektor non-migas.

 

Dia mengatakan, percepatan belanja investasi tetap dapat memperkuat ekonomi Indonesia. Kuncinya, adalah keterlibatan sektor swasta dalam upaya itu. Kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk izin usaha oleh Badan Koordinasi Penananaman Modal (BKPM) adalah langkah yang tepat. ''Namun, implementasi sepenuhnya tidak akan terjadi seketika,'' kata dia dalam acara Indonesia Economic Quarterly 2015 di Energy Building, Jakarta, Rabu (18/3).

Menurut Ndiame, konsumsi domestik terus menjadi pendorong utama pertumbuhan. Namun, risiko akibat kredit yang relatif lebih ketat, biaya impor yang lebih tinggi, serta tekanan pada margin keuntungan dapat mengurangi belanja serta investasi domestik. Maka, untuk menyakinkan sentimen pasar, upaya Indonesia untuk memperkuat iklim investasi dan daya saingnya patut ditingkatkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement