Sabtu 21 Mar 2015 03:32 WIB

Rupiah Melemah tak Hambat Pembangunan Infrastuktur

Rep: satria kartika yudha / Red: Esthi Maharani
Rupiah Semakin Melemah: Teller melakukan transaksi dengan nasabah di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Semakin Melemah: Teller melakukan transaksi dengan nasabah di Banking Hall Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (11/3).

EKBIS.CO, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah tidak akan menghambat pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga tidak akan mengerem belanja modal meskipun ada kekhawatiran kenaikan nilai impor barang modal.

"Pembangunan infrastruktur tetap digenjot karena menjadi prioritas. Tidak akan direm ataupun diperlambat," kata Andrinof di kantornya, Jumat (20/3).

Depresiasi rupiah yang kini menembus level Rp 13 ribu per dolar AS disebut-sebut membuat pemerintah akan mengurangi porsi belanja modal yang sebagian besar diimpor. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran defisit transaksi berjalan bisa melebar karena tren penguatan dolar belakangan ini.

"Perkiraan defisit masih sesuai dengan target yakni di kisaran 3 persen," Andrinof mengatakan.

Dia melanjutkan ada beberapa upaya agar penguatan dolar tidak mempengaruhi pembangunan infrastruktur. Salah satunya dengan mengurangi impor barang modal dan menggantinya dengan produk dalam negeri.

"Jadi produk dalam negeri dioptimalkan,"  kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement