Senin 23 Mar 2015 12:25 WIB

Atasi Tekanan Sanksi, Rusia Bahas RUU Keuangan Islam

Rep: c 71/ Red: Indah Wulandari
Jelang akhir tahun inflasi di Rusia meningkat.
Foto: Reuters
Jelang akhir tahun inflasi di Rusia meningkat.

EKBIS.CO, MOSKOW -- Parlemen Rusia akan membahas rancangan undang-undang untuk mendukung keuangan Islam.

Hal itu bertujuan untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi Rusia saat ini yang masih mengalami kemunduran dan masih menghadapi tekanan sanksi negara-negara Barat.

Rancangan hukum tersebut, telah diserahkan kepada Gosduma (parlemen lower house Rusia) pekan lalu dengan usulan untuk membebaskan bank ikut serta dalam aktivitas perdagangan. Hal itu merupakan konsep utama dari struktur-struktur yang digunakan dalam produk keuangan syariah.

Meski masih harus menghadapi sejumlah rintangan, undang-undang ini dapat menjadi langkah awal untuk memacu perkembangan ekonomi. Sejumlah negara di kawasan Teluk dan Asia Tenggara bahkan mencatat pertumbuhan dua digit dengan sistem tersebut.

"Selama periode blokade ekonomi total dari Eropa dan Amerika Serikat (AS), bank-bank kami harus mencari jalan baru untuk menarik investasi," ujar salah seorang legislator di Komisi Keuangan Pasar, Dmitry Savelyev, seperti dikutip Reuters, Ahad (22/3).

Sanksi yang menimpa Rusia telah mempersulit akses untuk menjangkau pasar internasional. Selain itu, jatuhnya harga minyak dunia kian mempersulit perekonomian Rusia yang diprediksi akan mundur sekitar tiga persen tahun ini.

Rancangan undang-undang tersebut harus melewati tiga proses pembacaan di Gosduma lalu menuju upper house sebelum sampai di meja Presiden Vladimir Putin untuk disahkan menjadi undang-undang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement