Kamis 26 Mar 2015 18:24 WIB

BRI Targetkan Volume Transaksi Program Laku Pandai Rp 22,4 Triliun

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Dirut BRI Asmawi Syam, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, dan Dirut BTPN Jerry Ng tengah berbincang tentang Layanan Keuangan tanpa Kantor
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Dirut BRI Asmawi Syam, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, dan Dirut BTPN Jerry Ng tengah berbincang tentang Layanan Keuangan tanpa Kantor

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan volume transaksi program Laku Pandai sebesar Rp 22,4 triliun sepanjang 2015.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, BRI memberikan nama agen Laku Pandai dengan sebutan agen BRIlink. Saat ini BRI telah membuka sebanyak 24.713 agen BRIlink dan sudah dilakukan ujicoba. Total transaksi pada agen-agen tersebut tercatat 21 juta transaksi dengan volume transaksi senilai Rp 7,8 triliun.

"Target kami pada akhir 2015, total agen menjadi 50 ribu agen, transaksi menjadi 84 juta, dan volume senilai Rp 22,4 triliun," jelas Asmawi dalam konferensi pers di kantor pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta, Kamis (26/3).

Asmawi menambahkan, BRI telah menyiapkan produk layanan Laku Pandai bernama layanan laku mikro. Produk itu adalah basic saving account yang juga bisa untuk pinjaman (loan). Tapi sifatnya semacam leveral, yang memanfaatkan agen untuk menerima permohonan kredit yang akan dianalisa di kantor cabang.

Selain itu, BRI juga memiliki layanan yang diberi nama layanan Sipintar yang berarti simpanan investasi dan asuransi. Layanan tersebut terkait asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa. Kemudian layanan Sipintar dikembangkan lagi menjadi layanan Sippintar yakni dengan menambahkan layanan pijaman. Namun, agen tidak memberikan pinjaman melainkan hanya leveral atau menampung.

Terkait agen BRIlink, BRI menunjuk agen-agen yang sudah menjadi nasabah minimal dua tahun. Diharapkan nasabah-nasabah tersebut menjadi inkubator bisnis. Nasabah sudah dianggap layak, misalnya yang memiliki tabungan lebih dari Rp 10 juta ke atas akan dipindahkan sifatnya naik kelas dan akan diberikan kesempatan untuk meningkatkan bisnisnya.

Asmawi menjelaskan, saat ini tingkatan dari jaringan atau kantor-kantor BRI menjadi lima, yakni kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor unit, teras yang terdiri dari teras pasar dan teras keliling, serta agen BRIlink.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement