Jumat 27 Mar 2015 13:17 WIB

OJK dan BRI luncurkan Laku Pandai di Papua

Rep: c87/ Red: Satya Festiani
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Dirut BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, Dirut Bank Mandiri Budi G.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Launching Laku Pandai: (dari kiri-kanan) Anggota Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Dirut BRI Asmawi Syam, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Dirut BCA Jahja Setiaatmadja, Dirut Bank Mandiri Budi G.

EKBIS.CO, JAYAPURA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan program Layanan Keuangan tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) di Jayapura Provinsi Papua, Jumat (27/3).

Laku Pandai merupakan program keuangan inklusif agar masyarakat Indonesia mengenal pengetahuan dasar pengelolaan keuangan melalui pemanfaatan produk dan layanan perbankan. Program Laku Pandai diharapkan mendorong masyarakat terbiasa dalam pengelolaan keuangan.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, keagenan Laku Pandai BRI dinamakan agen BRIlink dengan layanan baru untuk melayani transaksi perbankan masyarakat. Dalam layanan tersebut, agen melayani registrasi dan transaksi uang elektronik T-Bank dengan menggunakan nomor handphone sebagai nomor rekening. Selain itu pembukaan Tabungan Murah tanpa biaya administrasi dan permohonan Pinjaman Mikro sebagai referral. Tabungan Murah dapat menampung saldo maksimal Rp 10 juta dengan maksimal transaksi debet Rp 5 juta setiap bulan.

Selain dua layanan tersebut, agen BRIlink juga melayani setor dan tarik tunai melalui T-Bank, pembayaran tagihan, beli pulsa dan transfer antar rekening.

"Jayapura yang paling serius menanggapi laku pandai. Kami sudah mengedukasi agen BRIlink sehingga mereka bisa melakukan pelayanan sama baiknya, sama cepatnya dan sama standar dengan kantor cabang. Dan lebih murah, karena kalau buka di kantor cabang lebih mahal," jelas Asmawi dalam acara tersebut.

Asmawi menjelaskan, manfaat menjadi agen BRIlink antara lain bisa meningkatkan omzet. Karena keuntungan bukan hanya dari menjual barang tapi juga mendapat fee dari transaksi. Selain itu, jika agen BRIlink tumbuh dan berkembang, BRI siap memberikan modal.

"Kita berharap dengan program ini bisa menumbuhkan PDB, geliat ekonomi meningkat sehingga menyumbang PDB daerah. Perpindahan masyarakat dari desa ke kota juga bisa dibatasi karena aktivitas ekonomi di daerah meningkat," imbuhnya.

Khusus wilayah Jayapura, berdasarkan data dari awal Januari hingga Februari 2015, Bank BRI telah memiliki 450 agen BRIlink. Total transaksi tercatat sebesar 88.037 transaksi dengan total volume Rp 18,2 miliar.

Secara nasional, dalam 14 bulan terakhir Bank BRI memiliki 24.713 agen BRIlink. Total transaksi tercatat sebanyak 21 juta transaksi dengan total volume sebesar Rp 7,8 triliun.

Bank BRI menargetkan memiliki 50 ribu agen BRIlink di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2015. Total transaksi ditargetkan sebanyak 84 juta transaksi dengan volume sebesar Rp 22,4 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement