EKBIS.CO, JAKARTA--Meski berperan dalam kenaikan inflasi, sistem penentuan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini diyakini bisa mengendalikan inflasi jangka menengah dan panjang.
Gubernur Bank Indonesia Agus Matowardojo mengatakan Maret ini ada peran kenaikan BBM terhadap inflasi, tapi tidak besar. Komponen pendorong inflasi lainnya juga kenaikan harga beras dan bawang. Inflasi Maret diperkirakan 0,27-0,3 persen.
Agus optimistis jika pengelolaan subsidi BBM bisa terus dilakukan seperti ini, akan membuat Indonesia bisa mengendalikan inflasi tetap rendah untuk jangka menengah dan panjang. Mengntisipasi gejolak masyarakat atas naik turunnya harga BBM, Agus mengatakan ini jadi tanggungjawab bersama untuk mensosialosasikan.
Kalau pun ada kenaikan harga minyak dunia, itu karena ada konflik Yaman. Tapi dampaknya terhadap BBM nasional masih dalam batas terkelola.
''Kita tidak boleh berhenti jelaskan sistem harga BBM nasional. BI dapat masukan dari kantor BI daerah, masyarakat bisa memahami penyesuaian harga BBM saat ini,'' kata Agus di Kompleks BI, Senin (30/3).
Masyarakat perlu tahu sistem yang dijalankan saat ini baik karena sistem saat ini sehat. Dengan sistem saat ini, makin terbuka ruang memberi perhatian lebih bagi ruang sosial seperti BLT bagi kaum miskin maupun pembangunan produktif.