EKBIS.CO, JAKARTA -- Rencana PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III untuk mengembangkan kawasan Pelabuhan Benoa dipastikan akan segera dimulai. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan usaha dan optimalisasi potensi kawasan Pelabuhan Benoa oleh Pelindo III bersama enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.
Selain Pelindo III, BUMN yang terlibat dalam penandatangan nota kesepahaman tersebut meliputi PT Jasa Marga (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero).
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto mengatakan penandatanganan nota kesepahaman tersebut sebagai wujud sinergi BUMN untuk membangun kawasan Pelabuhan Benoa. Menurutnya, kawasan Pelabuhan Benoa memiliki potensi yang besar dalam peningkatan perekonomian di Provinsi Bali.
“Selama ini Pelabuhan Benoa menjadi pintu masuk bagi wisatawan asing yang berlibur ke Bali dengan menggunakan kapal pesiar. Bali masih sebatas menjadi tujuan, nantinya akan kita jadikan sebagai pusat kapal pesiar (turn around cruise port), artinya para turis itu akan memulai perjalanannya dari Bali,” jelas Djarwo, Rabu (1/4).
Djarwo memastikan sinergi yang dibangun bersama enam BUMN lainnya dalam membangun kawasan Pelabuhan Benoa akan berjalan lancar. Dia mengacu pada sinergi yang dibangun oleh BUMN dalam membangun Jalan Tol Bali Mandara beberapa waktu lalu. Bahkan, pada tahun 2010 saat awal perencanaan Jalan Tol Bali Mandara sudah mulai disinggung mengenai pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa.
“Pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa ini merupakan satu kesatuan dengan Jalan Tol Bali Mandara. Jadi keberhasilan dalam membangun jalan tol tersebut akan kami lanjutkan untuk membangun kawasan Pelabuhan Benoa,” kata dia.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto menambahkan rencana pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa yang dilakukan oleh Pelindo III mengacu pada Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Menurutnya, pengembangan kawasan Pelabuhan Benoa menjadi pusat wisata marina merupakan poin utama dalam pengembangan kawasan tersebut.
Beberapa rencana untuk menjadikan kawasan Pelabuhan Benoa sebagai pusat wisata marina diantaranya penyiapan terminal marina, pengerukan alur pelayaran menjadi -12 meter LWS (low water spring), penambahan panjang dermaga penumpang dan penyiapan pengembangan terminal kapal pesiar.