EKBIS.CO, MATARAM -- Anggota Komisi II DPRD Sumbawa Barat Abidin Nasar meminta pemerintah setempat serius menyikapi permasalahan peredaran pupuk palsu dan benih berkualitas rendah. "Temuan kami, di lapangan pupuk palsu dan pupuk berkualitas rendah ada beredar. Dinas terkait harus segera menyikapi masalah ini, karena merugikan petani," kata Abidin saat dikonfrmasi di Mataram, Jumat (3/4).
Menjelang musim tanam II, kata dia, kebutuhan pupuk secara otomatis akan meningkat. Kondisi itu bisa jadi dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mendapat keuntungan pribadi. Dia meminta dinas terkait dan tim pengawas masalah pupuk yang telah dibentuk untuk lebih intensif melakukan pamantauan.
"Yang tidak kalah penting adalah memastikan stok pupuk aman sehingga tidak terjadi kelangkaan dan kesulitan petani mendapat pupuk," kata Abidin.
Selain masalah pupuk, Komisi II terhadap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mitra komisi terkait, juga menyoroti masalah anjloknya harga gabah, antrean pembeli minyak tanah, pencurian ikan, dan potensi inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Pelaksana Penyuluh, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Mansyur Sofyan, sebelumnya mengakui telah menemukan pupuk yang diduga palsu dan kualitas rendah beredar di masyarakat. "Tetapi pupuk-pupuk dimaksud harus diuji laboratorium terlebih dahulu untuk memastikan apakah palsu atau asli," katanya.