EKBIS.CO, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan semakin tingginya minat masyarakat Indonesia akan hasil olahan makanan laut, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang potensial.
Salah satu negara yang menjadikan Indonesia menjadi pasar utamanya adalah Norwegia. Tercatat sekitar 6.500 ton salmon senilai 20 juta dolar AS telah diekspor ke Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan olah Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, dalam pertemuan bisnis antara Indonesia dan Norwegia.
“Nilai ekspor dari industri akuakultur melampaui tujuh miliar dolar AS pada 2013. Untuk tangkapan perikanan liar (ikan, udang, dan kerang-kerangan) nilai ekspor kira-kira dua miliar di 2013. Norwegia merupakan 10 eksportir seafood terbesar di dunia,” ujar Erna, Jumat (17/4).
Lewat pengalaman kelautan yang luas, Norwegia dapat menciptkan dan mengembangkan rantai nilai industri dalam aquafarming termasuk produksi, logistik kelautan, pengolahan dan pemasaran. Beberapa perusahaan Norwegia di sektor aquafarming telah mendekati pasar Indonesia dengan menyediakan transfer teknologi dan pengetahuan.
“Norwegia telah menyediakan dukungan pengembangan kapasitas Indonesia, untuk perikanan dan aquakultur laut sejak 2010 dengan niat meningkatkan produktivitas sumber daya kelautan dan kesehatan ikan. Sejalan dengan ambisi Indonesia di bidang kelautan, Norwegia ingin mengembangkan kerjasama yang menekankan pada peraturan dan kontrol menekan illegal fishing,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku dengan kunjungan PM Norwegia tersebut dapat membuat hubungan Indonesia dan Norwegia lebih erat dan lebih baik, khusunya dalam hubungan bisnis.
“Semoga dengan kunjungan ini hubungan kita mejadi lebih baik, terutama dalam memerangi illegal fishing yang saat ini menjadi masalah terbesar bagi Indonesia. Saya percaya pemerintah, terutama presiden kita bisa membuat maritim menjadi prioritas dan misi di pemerintahan," lanjutnya.