EKBIS.CO, JAKARTA -- Meski pertumbuhan kuartal I 2015 turun dibanding triwulan satu 2014, BNI Syariah yakin bisnis mereka masih di jalur yang tepat. Hal tersebut dinyatakan Presiden Direktur BNI Syariah, Dinno Indiano dalam paparan kinerja Kuartal I 2015.
Ia mengatakan meski pertumbuhan kuartal I 2015 hanya 5,2 persen dibanding triwulan satu 2014 6,15 persen, pihaknya bersyukur beberapa indikator kinerja BNI Syariah masih berjalan sesuai rencana.
Dinno menuturkan, untuk Januari-Maret 2015, laba bersih BNI Syariah naik 32,36 persen menjadi Rp45,67 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Aset juga tumbuh 31,35 persen dengan total aset menjadi Rp20,5 triliun.
Di segi pendapatan, komposisinya masih didominasi murabahah 63 persen dari murabahah sementara bagi hasil (musyarakah, mudharabah, dan ijarah) 14 persen. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 38,13 persen atau sejumlah Rp4,81 triliun degan rasio tabungan dan giro (CASA) 44,22 persen.
Pembiayaan tumbuh 28,73 persen. Dari total pembiayaan Rp15,80 triliun, 53,10 persennya adalah pembiayaan konsumer yang terdiri atas 83,88 persen pembiayaan griya dan UKM 21,46 persen. Sementara alokasi pembiayaan sisanya untuk pembiayaan komersial 16,42 persen, mikro 6,68 persen, dan Hasanah Card 2,34 persen.
''Komposisi pembiayaan per Maret 2014 dibanding Maret 2015 naik dari 12,9 persen jadi 16 persen, itu semua produktif,'' kata Dinno di Kantor BNI Syariah, Kamis (23/4).
Direktur Bisnis BNI Syariah Imam Teguh Saptono mengatakan, kenaikan laba ditopang naiknya pembiayaan. Meski ada kenaikan kurang proporsional, tapi BNI Syariah bisa menjaga nett yield margin, ditambah pendapatan transaksi valas yang selalu jangka panjang, dan bisnis yang masih sesuai jalur.
Mengenai prediksi kuartal II, Imam mengungkapkan, jika diperhatikan, di triwulan pertama selalu ada perlambatan di industri keuangan. Bila kondisi makro membaik, pada triwulan dua diharapkan pertumbuhan setidaknya bisa mencapai 50 persen dari RBB.