EKBIS.CO, JAKARTA -- Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko mengatakan, industri sepatu di dalam negeri ingin mengajak Cina dan Taiwan untuk berinvestasi bahan baku di Indonesia. Pasalnya, pertumbuhan industri sepatu di kedua negara tersebut sangat besar dan sudah memegang pangsa pasar dunia.
Dengan adanya investasi tersebut, maka industri alas kaki tidak akan kesulitan dalam mengimpor bahan baku. Selama ini terbatasnya ketersediaan bahan baku kulit menjadi persoalan penting bagi industri alas kaki. Belum lagi adanya proses atau prosedur karantina terhadap impor kulit sehingga memerlukan waktu dan biaya.
Menurut Ade, sepatu dengan brand besar Nike dan Reebok yang diproduksi di Indonesia masih menggunakan bahan baku impor sebesar 70 sampai 80 persen. Sementara, untuk alas kaki non brand bahan baku impornya sebesai 20-30 persen.
"Kita akan membuat poin-poin apa saja yang mereka inginkan untuk membuat rangsangan baik, dan menunjukkan bahwa kita serius melakukan business to business sehingga mereka mau berinvestasi di dalam negeri," kata Eddy.