EKBIS.CO, JAKARTA –- Maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) Citilink Indonesia, menyatakan laporan keuangan perusahaan yang menyangkut ekuitas sudah positif terhitung sejak 31 Maret 2015. Pertumbuhan perusahaan juga dinilai semakin membaik di kuartal I, dan pada April 2015 Citilink sudah mampu meraih profit.
Informasi itu disampaikan Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny S Butarbutar menanggapi pemberitaan salah satu media massa yang mengutip pernyataan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan jika ekuitas Citilink minus 75 persen.
"Citilink berterima kasih dengan adanya penilaian dari Kementerian Perhubungan soal laporan keuangan maskapai penerbangan. Namun, mengenai ekuitas negatif dan terancam Citilink dibekukan tidak benar. Kemungkinan besar yang disampaikan Menhub kepada wartawan tersebut adalah laporan keuangan di (akhir) tahun 2014 yang memang belum positif seluruhnya," jelas Benny dalam siaran pers, Jumat (8/5).
Benny menjelaskan, ekuitas yang positif karena adanya corporate action dari pemegang saham atau Garuda Indonesia berupa penambahan modal. Hal itu dilakukan guna melanjutkan ekspansi bisnis mengingat selama dua tahun terakhir secara operasional memberikan tren yang membaik. Hal itu terbukti Citilink sudah membukukan pendapatan positif pada kuartal I tahun 2015.
Terkait angka-angka yang lebih detail, lanjut Benny, harus menunggu hasil analis meeting bulanan dari pemegang saham. "Jika rapat analis meeting sudah memiliki seluruh data tentang kinerja perusahaan dan anak perusahaan, maka angka tersebut baru bisa dipublikasi oleh pihak Garuda Indonesia sendiri,” imbuhnya.
Benny juga menyampaikan tentang pertumbuhan penumpang Citilink tiga tahun terakhir sebagai bukti pertumbuhan positif. Di kuartal I-2015 saat maskapai penerbangan mengalami masa paceklik, Citilink masih bisa tumbuh.
Tahun 2012 Citilink menerbangkan 2,8 juta penumpang. Setahun kemudian meningkat menjadi 5,4 juta penumpang dan di akhir 2014 mampu menerbangkan 7,6 juta penumpang. Pada tahun 2015 Citilink menargetkan 11,2 juta penumpang. Selain itu, jumlah pesawat juga bertambah dari 9 pesawat di tahun 2012 menjadi 34 pesawat di April 2015.