Sabtu 09 May 2015 06:06 WIB

BI: Pertumbuhan Uang Beredar Maret Tumbuh 16,3 Persen

Rep: C87/ Red: Karta Raharja Ucu
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Rupiah Terus Merosot: Petugas menghitung uang rupiah dan dolar di salah satu penukaran uang di Jakarta, Kamis (5/3).

EKBIS.CO, JAKARTA -– Bank Indonesia mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2015 tumbuh 16,3 persen (yoy). Pada Maret 2015, posisi M2 tercatat sebesar Rp 4.246,3 triliun, meningkat dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 16,0 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen uang kartal dan giro rupiah (M1). Pertumbuhan M1 tercatat sebesar 12,2 persen (yoy), meningkat dari 11,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, pertumbuhan uang kuasi (simpanan berjangka dan tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta simpanan giro valuta asing) tercatat sebesar 17,6 persen (yoy). Pertumbuhan uang kuasi dinilai relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

“Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh ekspansi keuangan Pemerintah Pusat,” kata Tirta dalam siaran pers, Kamis (7/5).  

Tirta menjelaskan, pada Maret 2015, operasi keuangan Pemerintah Pusat tumbuh 38,2 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 20,1 persen (yoy). Di sisi lain, pertumbuhan kredit mengalami perlambatan terutama pada Kredit Modal Kerja (KMK).

Pada Maret 2015, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp 3.713,7 triiun, atau tumbuh 11,1 persen (yoy). Melambat dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 12,0 persen (yoy).

Sementara, suku bunga simpanan perbankan masih melanjutkan trend menurun. Kebijakan BI menurunkan BI rate dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen pada Februari 2015 masih direspons perbankan dengan menurunkan suku bunga deposito berjangka. Pada Maret 2015, suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3 dan 6 bulan masing–masing tercatat sebesar 8,31 persen, 8,81 persen dan 9,11 persen, turun dibandingkan 8,36 persen, 8,94 persen dan 9,21 persen pada Februari 2015. Sebaliknya, rata-rata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,95 persen menjadi 12,99 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement